Daftar UMK Jawa Timur 2023, Kota Mana yang Tertinggi?
3 menit baca
Pengumuman Upah Minimum Kota (UMK) di Jawa Timur untuk tahun 2023 telah menjadi topik yang sangat penting dan dinanti para pekerja. Keputusan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Surat Keputusan Gubernur Jatim Nomor 188/889/KPTS/013/2022 menjadi panduan bagi pekerja dan pengusaha di wilayah ini. Melalui keputusan ini, kita dapat melihat sebaran UMK di 38 kota dan kabupaten Jawa Timur.
Apa itu UMK?
Upah Minimum Kota (UMK) adalah besaran upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah daerah untuk kota atau kabupaten tertentu. Keputusan ini mengatur besaran upah yang harus dibayarkan kepada pekerja oleh pengusaha di wilayah tersebut. UMK bertujuan untuk menjaga hak-hak pekerja, memastikan bahwa mereka menerima upah yang layak, dan menciptakan kondisi kerja yang adil.
Dalam konteks Jawa Timur, penetapan UMK menjadi dasar penting dalam mengatur hubungan kerja. Selain itu, Besaran UMK sangat memengaruhi tingkat kesejahteraan pekerja serta pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah di provinsi ini.
Baca Juga: 15 Daerah dengan UMR Tertinggi di Indonesia Tahun 2023, Mau Kerja di Sana?
Urutan UMK Tertinggi di Jawa Timur Tahun 2023
Surat Keputusan Gubernur Jatim Nomor 188/889/KPTS/013/2022 mengenai Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2023 telah resmi diumumkan. Keputusan ini menjadi panduan bagi seluruh pengusaha dan pekerja di Jawa Timur untuk menentukan upah dan gaji tahun ini.
Salah satu kabupaten di Jawa Timur yang menduduki peringkat tertinggi dalam daftar UMK adalah Surabaya. Kota ini masih mempertahankan posisinya sebagai kota dengan UMK tertinggi di Jawa Timur. UMK Surabaya untuk tahun 2023 mencapai angka Rp 4.525.479,19. Angka tersebut tentu sangat berarti bagi pekerja di Surabaya karena menjadi dasar perhitungan gaji mereka.
Tidak jauh dari Surabaya, Kabupaten Gresik menduduki peringkat kedua dengan UMK sebesar Rp 4.522.030,51. Kabupaten ini juga memiliki UMK yang tinggi, sehingga pekerja di Gresik dapat menikmati penghasilan yang lebih baik. Disusul oleh Kabupaten Sidoarjo dengan UMK sebesar Rp 4.518.581,85, yang menempati peringkat ketiga tertinggi di Jawa Timur.
Namun, tidak hanya ketiga kota tersebut yang menarik perhatian. Daftar UMK di 38 kota/kabupaten Jawa Timur juga mencakup besaran UMK yang bervariasi. Berikut adalah daftar UMK di Jawa Timur untuk tahun 2023:
- Kota Surabaya – Rp4.525.479,19
- Kabupaten Gresik – Rp4.522.030,51
- Kabupaten Sidoarjo – Rp4.518.581,85
- Kabupaten Pasuruan – Rp4.515.133,19
- Kabupaten Mojokerto – Rp4,504.787,17
- Kabupaten Malang – Rp3.268.275,36
- Kota Malang – Rp3.194.143,98
- Kota Pasuruan – Rp3.038.837,64
- Kota Batu – Rp3.030.367,09
- Kabupaten Jombang – Rp2.854.095,88
- Kabupaten Probolinggo – Rp2.753.265,95
- Kabupaten Tuban – Rp2.739.224,88
- Kota Mojokerto – Rp2.710.452,36
- Kabupaten Lamongan – Rp2.701.977,27
- Kota Probolinggo – Rp2.576.240,63
- Kabupaten Jember – Rp2.555.662,91
- Kabupaten Banyuwangi – Rp2.528.899,12
- Kota Kediri – Rp2.318.116,63
- Kabupaten Bojonegoro – Rp2.279.568,07
- Kabupaten Kediri – Rp2.243.422,93
- Kota Blitar – Rp2.239.024,44
- Kabupaten Tulungagung – Rp2.229.358,67
- Kabupaten Blitar – Rp2.215.071,18
- Kabupaten Lumajang – Rp2.200.607,20
- Kota Madiun – Rp2.190.216,37
- Kabupaten Sumenep – Rp2.176.819,94
- Kabupaten Nganjuk – Rp2.167.007,05
- Kabupaten Ngawi – Rp2.158.844,59
- Kabupaten Pacitan – Rp2.157.270,25
- Kabupaten Bondowoso – Rp2.154.504,13
- Kabupaten Madiun – Rp2.154.251,34
- Kabupaten Magetan – Rp2.153.062,37
- Kabupaten Bangkalan – Rp2.152.450,83
- Kabupaten Ponorogo – Rp2.149.709,45
- Kabupaten Trenggalek – Rp2.139.426,01
- Kabupaten Situbondo – Rp2.137.025,85
- Kabupaten Pamekasan – Rp2.133.655,03
- Kabupaten Sampang – Rp2.114.335,27
Baca Juga: 15 UMR Terendah di Indonesia Berdasarkan Daerahnya di Tahun 2023
Dari daftar di atas, terlihat bahwa beberapa kota/kabupaten memiliki UMK yang lebih tinggi dibandingkan yang lain. Ini mengindikasikan perbedaan biaya hidup dan tingkat inflasi di masing-masing daerah. Selain itu, perbedaan ini juga memengaruhi daya beli pekerja di setiap wilayah.
Penting untuk dipahami bahwa penetapan UMK tidak hanya menguntungkan pekerja, tetapi juga memberikan pedoman yang jelas bagi pengusaha. Dengan memiliki pedoman UMK, pengusaha dapat menentukan besaran gaji yang adil bagi karyawan mereka. Hal ini juga dapat mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan pekerja.