Biaya Operasional adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengelolanya
4 menit baca
Mengelola bisnis bukan hanya soal menghasilkan keuntungan, tetapi juga mengelola biaya yang dikeluarkan. Salah satu biaya yang paling penting dalam operasi bisnis adalah biaya operasional. Artikel ini akan membahas apa itu biaya operasional, jenis-jenisnya, cara mengelola, dan pentingnya pengelolaan biaya operasional secara efektif.
Pengertian Biaya Operasional
Biaya operasional adalah salah satu elemen kunci dalam pengelolaan keuangan bisnis. Memahami apa itu biaya operasional dan mengapa penting akan membantu bisnis dalam mengoptimalkan kinerja finansial.
Apa Itu Biaya Operasional?
Biaya operasional adalah semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk menjalankan kegiatan sehari-harinya. Ini termasuk biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa, membayar gaji karyawan, membayar sewa gedung, biaya utilitas, dan berbagai biaya lainnya yang terkait dengan operasi bisnis. Biaya ini berbeda dari biaya modal, yang merupakan pengeluaran untuk membeli aset jangka panjang seperti peralatan dan properti.
Kenapa Biaya Operasional Penting?
Biaya operasional penting karena memiliki dampak langsung terhadap profitabilitas bisnis. Mengelola biaya ini dengan efektif dapat meningkatkan margin keuntungan dan memastikan kelangsungan bisnis.
Jika biaya operasional tidak dikendalikan dengan baik, perusahaan mungkin menghadapi kesulitan keuangan (financial distress), bahkan jika pendapatannya tinggi. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang biaya operasional adalah kunci untuk menjaga kesehatan finansial bisnis.
Baca Juga: 21 Usaha yang Langka tapi Menguntungkan, Minim Saingan!
Jenis-Jenis Biaya Operasional
Biaya operasional bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan sifat dan fungsinya dalam operasi bisnis. Mengetahui jenis-jenis biaya operasional membantu dalam pengelolaan yang lebih baik dan identifikasi area yang bisa dioptimalkan.
-
Biaya Tetap (Fixed Costs)
Biaya ini tidak berubah dengan volume produksi atau penjualan. Contoh biaya tetap adalah sewa gedung, gaji karyawan tetap, dan asuransi.
-
Biaya Variabel (Variable Costs)
Biaya variabel bisa berubah sesuai dengan volume produksi atau penjualan. Contohnya adalah biaya bahan baku, komisi penjualan, dan biaya pengiriman.
-
Biaya Semi-Variabel (Semi-Variable Costs)
Biaya ini memiliki komponen tetap dan variabel. Contoh yang umum adalah biaya utilitas, yang memiliki tarif dasar tetap ditambah biaya variabel berdasarkan penggunaan.
-
Biaya Langsung (Direct Costs)
Biaya yang dapat diidentifikasi langsung dengan produk atau jasa tertentu. Contohnya adalah biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung.
-
Biaya Tidak Langsung (Indirect Costs)
Biaya yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan produk atau jasa tertentu, seperti biaya administrasi dan overhead pabrik.
Baca Juga: Biaya Produksi: Arti, Jenis, Unsur, dan Rumus Menghitungnya
Cara Mengelola Biaya Operasional
Mengelola biaya operasional secara efektif adalah langkah penting untuk memastikan profitabilitas dan kelangsungan bisnis. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mengelola biaya operasional.
-
Mengidentifikasi dan Mengukur Biaya
Langkah pertama dalam pengelolaan biaya operasional adalah mengidentifikasi semua biaya yang dikeluarkan oleh bisnis. Setelah itu, biaya tersebut harus diukur dan dicatat secara teratur untuk memantau pengeluaran.
-
Menganalisis dan Mengurangi Biaya
Setelah mengidentifikasi dan mengukur biaya, langkah berikutnya adalah menganalisis biaya tersebut untuk menemukan area yang bisa dioptimalkan. Misalnya, bisnis bisa mencari pemasok bahan baku yang lebih murah atau mengurangi penggunaan energi untuk menekan biaya utilitas.
-
Automasi dan Teknologi
Menggunakan teknologi dan otomatisasi dapat membantu mengurangi biaya operasional. Misalnya, penggunaan software akuntansi dapat mengurangi biaya administrasi dan meningkatkan efisiensi.
-
Manajemen Persediaan
Mengelola persediaan dengan baik dapat mengurangi biaya penyimpanan dan risiko kelebihan stok. Metode seperti Just-In-Time (JIT) bisa membantu mengoptimalkan pengelolaan persediaan.
-
Kontrol Internal
Menerapkan kontrol internal yang ketat dapat mencegah kecurangan dan pemborosan. Misalnya, memisahkan tugas antara yang melakukan pembelian dan yang menyetujui pembayaran.
Baca Juga: 7 Cara Memulai Bisnis Online dari Nol untuk Pemula
Pentingnya Mengelola Biaya Operasional
Pengelolaan biaya operasional yang efektif tidak hanya membantu dalam mengoptimalkan profitabilitas tetapi juga memberikan beberapa manfaat penting lainnya bagi bisnis.
-
Meningkatkan Efisiensi
Dengan mengelola biaya operasional, bisnis dapat meningkatkan efisiensi operasionalnya. Ini bisa dicapai melalui identifikasi dan penghapusan pemborosan serta penerapan praktik terbaik dalam operasi sehari-hari.
-
Memastikan Kelangsungan Bisnis
Bisnis yang mampu mengendalikan biaya operasionalnya akan lebih mampu bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu. Pengelolaan biaya yang baik membantu bisnis menjaga likuiditas dan solvabilitasnya.
-
Meningkatkan Daya Saing
Biaya operasional yang rendah memungkinkan bisnis menawarkan harga yang lebih kompetitif kepada pelanggan. Ini bisa meningkatkan pangsa pasar dan daya saing bisnis di industri.
-
Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya
Dengan mengelola biaya operasional, bisnis dapat memastikan bahwa sumber daya yang ada digunakan secara optimal. Ini mencakup tenaga kerja, bahan baku, dan aset lainnya yang dimiliki oleh bisnis.
-
Menarik Investor
Investor cenderung tertarik pada bisnis yang mampu mengelola biaya operasionalnya dengan baik. Pengelolaan biaya yang efektif menunjukkan bahwa bisnis tersebut memiliki manajemen yang baik dan mampu menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan.
Baca Juga: 21 Usaha yang Langka tapi Menguntungkan, Minim Saingan!
Awas Investasi Bodong! Investasi #TransparanBikinAman Hanya di Bizhare
Seiring makin banyaknya kasus investasi bodong di Indonesia, Bizhare, platform securities crowdfunding nomor 1 di Indonesia berkomitmen untuk menjunjung asas transparansi dan keamanan secara end-to-end.
Melalui Bizhare, Anda dapat berinvestasi dalam aneka bisnis franchise dengan lebih percaya diri. Dukungan dari Bizhare dalam menerapkan tips-tips aman bertransaksi online, seperti menggunakan sistem pembayaran yang terverifikasi dan memeriksa track record bisnis, berhasil memberikan kepastian bahwa investasi Anda dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar dan dijamin terhindar dari risiko penipuan.
Secara rutin, Bizhare juga melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap bisnis-bisnis tersebut secara berkala. Laporan keuangan tiap bisnis juga selalu diterbitkan tiap bulan agar bisa dipantau oleh para investor.
Hal ini merupakan komitmen Bizhare agar para investor, baik lama maupun baru, bisa terus berinvestasi di Bizhare, karena seperti slogan andalannya, #TransparanBikinAman.
Baca Lengkap: Skema Investasi Bisnis & Pendanaan di Bizhare, Transparan & Aman!
Tak heran, berkat konsistensi Bizhare dalam menjunjung transparansi dan keamanan berinvestasi, Bizhare berhasil mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor SK: 38/D.04/2021 sebagai Penyelenggara Securities Crowdfunding. Artinya, Bizhare beroperasi sesuai dengan standar dan regulasi yang ketat.
Bizhare juga sudah mendapatkan Sertifikasi ISO/IEC 27001:2013 dari Société Générale de Surveillance (SGS), auditor independen yang terdaftar resmi di Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Dengan demikian, Bizhare memastikan bahwa data investor aman dan tidak akan bocor.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai #TransparanBikinAman, silakan tekan button di bawah ini.