Tujuan Investasi Menurut Para Ahli dan Manfaatnya bagi Masyarakat
4 menit baca
Tujuan investasi tiap orang beragam. Ada yang sebagai jaminan untuk hari tua, ada juga yang bertujuan melipatgandakan keuntungan, ada juga yang sebagai tabungan pendidikan anak atau keluarga. Lalu kira-kira, tujuan investasi yang baik dan benar itu seperti apa?
Tujuan Investasi
Investasi adalah aktivitas menyetor atau menyimpan dana dalam kurun waktu tertentu dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Seperti yang Anda tahu, investasi dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan waktunya, yakni jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Berikut ulasan selengkapnya!
Tujuan Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah penanaman aset dalam jangka waktu yang lama, biasanya lebih dari 5 tahun. Tujuan investasi ini adalah sebagai tabungan untuk masa depan atau masa pensiun.
Dalam investasi ini, seseorang akan menyetor sejumlah uang pada aneka instrumen secara terus menerus selama lebih dari satu tahun. Nah, imbal hasil dan pendapatan totalnya baru worth it untuk dicairkan jika sudah lebih dari 5 tahun. Contohnya adalah saham dan emas.
Bisa dikatakan, investasi jangka panjang cocok bagi Anda yang memiliki modal kecil. Prinsipnya sama seperti menanam kekayaan lalu diputar guna mendapat penghasilan yang lebih besar di masa depan. Investasi jenis ini tidak cocok bagi Anda yang menginginkan hasil instan atau berencana menarik dananya dalam waktu dekat.
Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Investasi Jangka Panjang dan Tips Memulainya
Tujuan Investasi Jangka Pendek
Berlawanan dengan investasi jangka panjang, investasi jangka pendek adalah kegiatan penyetoran atau penyimpanan sejumlah dana dalam kurun waktu yang singkat, biasanya kurang dari satu tahun. Keuntungannya adalah mendapatkan return atau imbal hasil dengan cepat. Tak hanya itu, investasi ini memberi investor fleksibilitas untuk memutuskan kapan akan berinvestasi.
Itu sebabnya, tujuan investasi jangka pendek lebih sebagai penambah cash flow atau pemasukan dalam jangka waktu singkat. Tak hanya itu, investasi jenis ini mampu meminimalisir risiko kerugian pada portofolio investasi ketika pasar modal berada dalam kondisi tidak stabil atau bergejolak.
Salah satunya berasal dari alokasi modal awal dan kenaikan suku bunga yang berubah dari waktu ke waktu. Meskipun begitu, investasi ini memiliki risikonya sendiri. Itulah mengapa penting untuk mengalokasikan sumber daya investasi dengan hati-hati untuk memperkuat posisi keuangan investor, bukan sebaliknya.
Baca Juga: Investasi Jangka Pendek untuk Pemula: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan
Tujuan Investasi Menengah
Investasi jangka menengah adalah kegiatan penyetoran dana dalam jangka waktu satu hingga 5 tahun ke depan. Tujuan dari investasi ini adalah sebagai pemenuhan kebutuhan yang hendak direalisasi dalam jangka waktu tersebut.
Ada banyak sekali perencanaan yang bisa diinvestasikan dalam jangka waktu 5 tahun, mulai dari pendidikan lanjutan S2 atau S3, mempersiapkan DP untuk pembelian mobil atau rumah, hingga membeli flagship smartphone.
Investasi jenis ini paling banyak dilakukan oleh berbagai macam investor pemula, mengingat risikonya yang tidak sebesar investasi jangka panjang namun punya return yang lebih besar dari investasi jangka pendek.
Tujuan Investasi Menurut Para Ahli
Ada beberapa ahli ekonomi yang berhasil merumuskan tujuan dalam berinvestasi. Secara garis besar, mereka memiliki pendapat yang sama mengenai goals dari investasi.
- Tujuan investasi yakni memperoleh penghasilan dan atau peningkatan investasi. (Farid Harianto dan Siswanto Sudomo)
- Tujuan investasi yakni menghasilkan pendapatan positif dan/atau menjaga atau meningkatkan nilainya. (Gitman dan Joehnk)
- Tujuan investasi yakni memperoleh konsumsi di masa yang akan datang. (Martalena dan Malinda)
- Tujuan investasi yakni memperoleh keuntungan di masa datang. (Tandelilin)
- Tujuan investasi yakni digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, dan ada hubungan perdagangan. (PSAK No.13 (dalam Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004)).
- Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
- Tujuan investasi adalah mendapatkan hasil laba di masa yang akan datang. (Mulyadi)
Manfaat Investasi bagi Masyarakat
Investasi, mau jangka pendek, menengah, maupun panjang, memiliki manfaat yang bisa mengubah kehidupan seseorang secara drastis, terlepas apapun instrumen yang dipilih. Berikut penjelasannya.
1. Menambah Sumber Penghasilan
Tidak diragukan lagi, investasi mampu menambah penghasilan para investor. Anda tak perlu lagi terlalu bergantung pada gaji bulanan, mengingat Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari aset investasi.
Jumlahnya bisa bervariasi, tergantung seberapa pintar Anda mengaturnya. Semakin paham dan mampu memprediksi peluang, makin besar kemungkinan Anda dapat meningkatkan nilai uang tersebut.
2. Memenuhi Kebutuhan di Masa Depan
Investasi yang dilakukan di masa sekarang bertujuan untuk menunjang dan mendukung kehidupan di masa depan. Secara khusus, investasi bisa ditujukan untuk mempersiapkan pendidikan anak ataupun masa pensiun.
3. Gaya Hidup Hemat
Dengan investasi, seseorang akan menyisihkan tabungannya untuk disetor pada aset-aset modal. Secara tidak langsung, hal tersebut akan membuat sang investor menghindari untuk membeli hal-hal tidak penting. Alhasil, ia berhasil hidup hemat.
4. Menghindari Utang
Dengan gaya hidup hemat dan sederhana, seseorang akan terhindar dari pembelanjaan berlebih. Bahkan, mereka mampu menghindari utang. Orang-orang akan memilih untuk berkomitmen pada investasi demi memperbaiki keadaan ekonomi.
Tips Mencapai Tujuan Investasi
Dilansir laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar dapat mencapai tujuan investasi dengan aman dan nyaman.
1. Kenali Profil Risiko Investasi Diri
Setiap orang mempunyai profil risiko investasi yang berbeda-beda. Hal ini tak lepas dari latar belakang mereka yang memiliki beragam tujuan investasi, tingkatan penerimaan terhadap risiko yang berbeda, jangka waktu investasi yang tidak seragam, hingga mengharapkan tingkat return yang berbeda pula.
2. Pilih Jenis dan Produk Sesuai Kebutuhan
Berkaca dari profil risiko investasi yang sudah diketahui sebelumnya, maka Anda bisa memilih jenis serta produk investasi yang cocok dengan dirinya. Pilihlah produk investasi yang memang sesuai dengan Anda, bukan karena tren dan ingin lebih baik dari orang lain.
3. Perhatikan Aspek Legalitasnya
Setelah memahami jenis dan produk investasi yang dibutuhkan, maka saat hendak membeli produk investasi, Anda harus memastikan apakah lembaga yang menjual atau menawarkan produk itu telah memperoleh izin usaha yang sesuai dengan bidang usahanya.
4. Pahamilah Siapa Regulatornya
Pastikan Anda sudah memahami siapa regulator yang mengawasi perusahaan yang menjual serta menawarkan produk investasi tersebut. Hal itu diperlukan untuk berjaga-jaga apabila sesuatu terjadi di masa mendatang.
5. Baca Ketentuan Produk Sebelum Membeli
Membaca ketentuan yang berkaitan dengan produk dengan seksama perlu dilakukan. Dengan demikian, Anda bisa memastikan bahwa konsumen memahami secara lengkap hak dan kewajibannya, manfaat, biaya, serta risiko yang berkaitan dengan produk.
Setelah membaca artikel ini, harapannya Teman Bizharian jadi semakin paham mengenai apa tujuan investasi yang hendak dituju. Rencanakan keuangan Anda dari sekarang agar bisa memanen keuntungan maksimal di kemudian hari.