7 Tips Menjadi Investor Bagi Pemula, Dijamin Langsung Cuan
4 menit baca
Anda investor pemula? Tenang saja! Anda tetap bisa mendapatkan keuntungan maksimal biarpun jam terbangnya sedikit. Dengan mempelajari langkah-langkah berinvestasi di pasar modal berikut, dijamin Anda bakal cepat cuan. Cocok bagi mahasiswa atau pelajar yang tertarik berinvestasi saham maupun instrumen lainnya.
Apa itu Investor?
Sederhananya, investor adalah suatu individu, kelompok, atau perusahaan yang menanamkan modal bisnis dalam jangka tertentu untuk memperoleh keuntungan.
Biasanya saat melakukan investasi, seorang investor akan mengandalkan berbagai instrumen keuangan untuk mencapai tujuan finansial mereka, misalnya mempersiapkan perkawinan, menabung untuk dana pendidikan anak, menambah dana kekayaan, hingga mempersiapkan dana pensiun.
Contoh dari instrumen investasi yang paling sering dipakai adalah reksadana, obligasi, properti, logam mulia, hingga saham. Investor harus menyadari bahwa semakin rendah risiko aset investasi, maka semakin rendah return atau keuntungan yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakin tinggi risiko investasi, maka semakin tinggi return yang didapat.
Syarat menjadi Investor
Sebelum memulai investasi untuk pertama kalinya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan para investor pemula. Mulai dari memiliki wawasan yang luas tentang produk-produk investasi, hingga memiliki perencanaan yang matang pada saat tahap eksekusinya. Berikut syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi investor:
1. Cash Flow Keuangan Positif
Cash flow adalah gambaran mengenai kondisi keuangan seseorang berdasarkan jumlah uang yang masuk (pemasukan) dan yang keluar (pengeluaran). Prinsipnya, cash flow yang harus dimiliki calon investor harus positif. Artinya, penghasilan yang masuk lebih besar daripada pengeluaran.
Jika cash flow Anda masih negatif, buatlah menjadi positif terlebih dahulu. Jangan sampai memaksakan diri untuk investasi dalam kondisi keuangan minus, apalagi sampai berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Melunasi Utang
Biasanya, cash flow seseorang menjadi negatif karena terlalu banyak utang. Maka, jika Anda masih memiliki utang yang besar, lunasilah dahulu satu persatu sebelum memulai investasi.
Anda juga diharapkan tidak menunda pelunasan utang mengingat nilai cicilan utang bisa semakin menggunung dari waktu ke waktu, apalagi jika bunganya membengkak karena faktor eksternal karena inflasi dan sebagainya.
3. Punya Dana Darurat
Syarat menjadi investor selanjutnya adalah wajib mempunyai dana darurat. Dana ini tidak boleh dipakai untuk investasi sama sekali dan hanya boleh dikeluarkan untuk kondisi darurat saja.
Keberadaan dana darurat ini juga ditujukan untuk melindungi investasi jangka panjang yang kita miliki. Misalnya saat terjadi kondisi darurat, Anda bisa langsung memakai dana darurat yang sudah ditabung lama, bukan harus repot mencairkan aset investasi.
Baca Juga: Panduan Membuat Perencanaan Keuangan Pribadi
4. Kenali Profil Risiko Sendiri
Sebelum memutuskan untuk jadi investor pemula, Anda harus mengenal profil risiko sendiri. Perlu diingat, selalu ada risiko dalam investasi, Yang membedakan adalah tingkat risikonya sesuai dengan jenis instrumen atau produk investasi yang dipilih.
Secara umum, terdapat tiga karakteristik profil risiko investor, yakni konservatif, moderat, dan agresif. Untuk info lebih jelas mengenai profil risiko dan cara meminimalisirnya, Anda bisa membaca artikel Bizhare pada tautan berikut.
Baca Juga: Risiko Investasi: Pengertian dan Cara Meminimalisirnya
Tips Menjadi Investor bagi Pemula
Biasanya, seorang investor pemula masih bingung untuk memulai kegiatan investasi. Agar tidak pusing, Bizhare sudah sajikan cara investasi uang untuk pelajar dan mahasiswa di bawah ini. Nantinya, Anda bisa membeli berbagai instrumen yang cocok, seperti saham dan obligasi.
1. Tentukan Tujuan Investasi
Sebelum memulai investasi, Anda harus menentukan tujuan investasi yang mau dicapai. Misalnya, Anda ingin mempersiapkan dana untuk melanjutkan S2 atau menyiapkan dana pernikahan.
Dengan adanya tujuan atau goals, Anda bisa berkomitmen menanam modal investasi secara rutin hingga tercapai. Jika tidak, Anda bisa kehilangan motivasi, tidak konsisten, dan akhirnya mengalokasikan dana tersebut untuk hal-hal tidak produktif.
2. Hitung Alokasi Dana Investasi
Setelah menentukan tujuan investasi, Anda bisa mulai memperhitungkan alokasi dana yang hendak diinvestasikan dan dalam jangka waktu berapa lama hingga terkumpul.
Anda juga harus memastikan berapa banyak dana atau tabungan yang sudah dimiliki sekarang. Jangan sampai Anda alokasikan seluruh pendapatan untuk investasi tanpa ingat kebutuhan primer.
3. Sesuaikan Investasi dengan Profil Risiko
Tips menjadi investor bagi pemula selanjutnya adalah mengetahui profil risiko pribadi. Hal ini bertujuan agar investor tidak kaget dengan risiko investasi yang muncul dan mampu meminimalisirnya dengan tenang.
Biasanya, para investor pemula akan memilih instrumen berisiko rendah seperti reksadana pasar uang atau emas. Instrumen investasi jangka pendek ini juga tepat bagi Anda yang hendak berinvestasi dalam jangka pendek atau kurang dari 2 tahun.
4. Pilih Produk Investasi Terbaik dengan Performa Tinggi
Nantinya saat Anda mulai melakukan investasi, pilihlah aset atau instrumen yang berada di lima tingkatan teratas. Memang, kinerja masa lalu suatu produk bukan menjadi jaminan kinerja produk tersebut di masa mendatang. Akan tetapi, ketika produk tersebut berada di urutan teratas, Anda bisa mengukur karakter dan konsistensi kinerjanya, termasuk peluang keuntungannya di masa mendatang.
Meskipun begitu, Anda harus tetap berhati-hati dengan berbagai macam kemungkinan yang ada. Lebih baik Anda juga melakukan diversifikasi aset sehingga keuntungannya makin besar.
5. Rutin Berinvestasi Tiap Bulan
Kunci utama dari keberhasilan investasi terletak pada konsistensi dalam menanam modal. Dengan kata lain, Anda perlu mengalokasikan sebagian penghasilan untuk diinvestasikan setiap bulan.
Besarannya bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial Anda, sehingga Anda tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan rutin berinvestasi, Anda dapat mewujudkan cita-cita dan mencapai kebebasan finansial di mendatang.
6. Konsisten Investasi Sesuai Tujuan Investasi
Tak jarang, harga aset investasi yang naik turun membuat investor cemas. Namun jangan khawatir, fenomena tersebut sangat wajar dan akan kembali naik dalam beberapa waktu mendatang.
Sekali lagi, kuncinya terletak pada konsistensi. Aset yang Anda investasikan saat ini akan tetap naik nilainya di masa depan, apapun yang terjadi. Semua itu hanya akan terjadi jika Anda konsisten memasukkan pendapatan pada aset investasi.
7. Memperkaya Pengetahuan Seputar Investasi
Seorang investor pemula perlu memperkaya pengetahuan seputar investasi. Di era modern seperti sekarang, Anda bisa mencari informasi dan wawasan seputar investasi di berbagai macam media sosial.
Anda juga bisa bergabung ke dalam komunitas atau platform investasi digital yang terpercaya. Tak hanya bertemu dengan sesama investor, Anda juga bisa bertukar wawasan mengenai produk-produk yang tepat.
8. Mulai Investasi dengan Modal Kecil Minim Resiko
Jika Anda seorang investor pemula, maka hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah melakukan investasi dengan modal kecil. Cara ini bisa dilakukan sebagai latihan. Tenang saja, meskipun keuntungannya tidak seberapa, namun risiko yang dihadapi juga kecil, sehingga bisa dijadikan pembelajaran untuk investasi dengan nilai yang lebih besar di depannya.
Anda bisa melakukan investasi dengan modal kecil melalui platform securities crowdfunding Bizhare. Dengan sistem urun dana, Anda bisa memiliki berbagai macam outlet terkenal, mulai dari Sour Sally, Kebuli Abuya, Coffee Toffe, bahkan hingga Alfamidi. Detail bisnis lengkap bisa Anda lihat di sini.
Itulah penjelasan mengenai cara investasi uang untuk pelajar, mahasiswa, dan investor pemula. Anda juga bisa berinvestasi saham di platform securities crowdfunding Bizhare, loh. Nantinya, Anda bisa memilih UMKM terbaik yang hendak didanai, lalu Anda awasi langsung pendapatannya lewat aplikasi. Mudah, bukan?