8 Strategi Rahasia yang dilakukan oleh Warren Buffet saat Berinvestasi
3 menit baca
Apakah anda pernah bayangkan, menjadi menjadi orang terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan US$ 74,2 miliar? Ya, jumlah kekayaan itu bisa anda dapatkan, jika anda adalah seorang Warren Buffet, pengusaha sekaligus investor sukses Amerika Serikat ini memang sudah cukup berumur, namun tidak dapat disangkal, beliau adalah salah satu investor terbaik, bahkan no 1 di dunia.
Mungkin anda penasaran, kira-kira apa sih yang dilakukan oleh Warren Buffet dan bagaimana strateginya supaya ia bisa raih kekayaan yang sedemikian besarnya. Jawabannya adalah Saham, yang merupakan salah satu gunung kekayaan yang ada di dunia.
Semakin anda baca artikel ini, anda semakin ketahui dan bisa terapkan strategi kelas dunia ini untuk investasi dan bisnis anda secara pribadi. Berikut adalah konsep secara garis besar mengenai strategi investasi ala Warren Buffet.
Baca juga: Keunggulan Bizhare Bagi Investor
Fokus pada apa yang Anda ketahui dan yang mudah Anda pahami
Bidang utama tempat nya berinvestasi adalah bisnis yang bergerak di bidang asuransi, industri, peralatan serbaguna, dan rel kereta. Perusahaan terbesar yang dimilikinya begitu banyak dikenal, seperti American Express, Coca-Cola, Wells Fargo, dan IBM. Juga Heinz, GEICO, Fruit of the Loom, Netjets, serta selusin lebih perusahaan perhiasan, furnitur, dan retail.
Jadi berinvestasilah pada bidang yang Anda minati, kuasai, dan berfokus pada produk-produk yang Anda gunakan. Berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang terhubung dengan profesi awal Anda juga cara lain yang jitu, sehingga anda bisa tahu seluk beluk dan detil mengenai bisnis tersebut.
Memiliki pandangan jangka panjang
Buffett pernah berkata, kepemilikan sahamnya di sebuah perusahaan adalah untuk selamanya. Ia pertama kali berinvestasi di Coca-Cola pada 1988, dan tak pernah menjual satu lembar pun sahamnya setelah itu. Buffett juga masih memegang American Express, meski telah melewati masa-masa sulit.
Hanya berinvestasi pada manajemen yang bersih
Buffett tidak beinvestasi di perusahaan dengan manajemen yang acak-acakan. Bahkan, ketika membeli sebuah perusahaan yang gulung tikar, ia memilih agar manajemennya juga ikut. Buffett pernah mengatakan, “Butuh waktu 20 tahun untuk membangun sebuah reputasi, dan lima menit untuk menghancurkannya.”
Bertindak ekstrem pada waktu yang tepat
Selama masa depresi besar, ia mengambil strategi, “Takut ketika orang lain serakah, dan serakah ketika orang lain takut.” Ini berarti berinvestasilah dengan semangat ketika pasar sedang remuk. Rekam jejak Buffett terbukti saat menyelamatkan perusahaan-perusahaan yang terkena resesi, seperti Bank of America, Goldman Sachs, General Electric, dan Dow Chemical.
Baca juga: 5 Tips Investasi di P2P Lending untuk Memaksimalkan Keuntungan
Berinvestasi pada nilai dan harga yang tepat
Buffett percaya pada investasi nilai dan ia adalah penganut teknik valuasi Benjamin Graham. Buffett biasanya memilih perusahaan-perusahaan dengan kepemilikan utang yang rendah dan return of equity yang tinggi. Buffett menyukai investasi di perusahaan yang menawarkan dividen dan buyback saham.
Menjaga dana cadangan
Seorang investor harus menjaga dana cadangan. Dana cadangan ini membuat investor dapat mengejar peluang investasi, sekaligus menyediakan bantalan bagi hal-hal yang tidak terduga. Dana cadangan inilah yang selalu dimasukkan Buffett pada laporan tahunannya.
Tahu kapan membeli
Membeli saham secara perlahan dan teratur dari waktu ke waktu. Contohnya, ia telah secara konsisten membeli saham Wells Fargo sejak masa resesi dan menambahkan secara bertahap kepemilikannya. Ia tidak senang memborong saham pada sekali waktu.
Baca juga: Tips Investasi untuk Pemula Supaya Tidak Salah Langkah
Ketahui kapan Anda membuat kesalahan
Terkadang kesalahan terjadi di luar kehendak kita. Buffett pernah bercanda tentang bagaimana ia berharap seandainya tidak pernah menjual sahamnya yang besar di Walt Disney. Berkshire juga pernah memiliki sebuah saham bernilai miliaran dolar AS di Procter & Gamble (P&G) melalui merger antara P&G dan Gillette. Namun Buffett merasakan waktu telah berubah dan ia pun akhirnya memutuskan untuk melepas P&G.
Beberapa strategi diatas bukan merupakan hal yang kaku dan hukum pasti, namun hanya berupa arahan dan konsep bagaimana seorang Warren Buffet, melakukan keputusan investasinya. Saya tidak tahu, apakah anda baru mau memulai investasi atau sudah sering berinvestasi baik di bisnis, properti, paper asset atau komoditi, yang perlu anda perhatikan, sebelum anda berinvestasi pada aset apapun, berinvestasilah terlebih dahulu pada pengetahuan tentang cara berinvestasi, sehingga resiko yang anda hadapi menjadi lebih kecil daripada tidak tahu sama sekali.
Ketahui juga profil risiko dan goal investasi anda, jangan sampai, anda berinvestasi dengan tidak memiliki rencana yang jelas. Anda bisa tanyakan kepada orang yang lebih berpengalaman daripada anda dan juga mencari mentor yang tepat, supaya dalam prosesnya anda bisa mendapat bimbingan dan arahan yang lebih baik.