Perbedaan Reksa Dana Terbuka dan Tertutup, Mana yang Oke?
5 menit baca
Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang semakin populer di Indonesia. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam reksa dana, penting untuk memahami perbedaan antara reksa dana terbuka dan tertutup, serta keuntungan dan risiko masing-masing.
Apa itu Reksa Dana Terbuka (Open-End Fund)?
Reksa dana terbuka (open-end fund) adalah jenis reksa dana di mana investor dapat membeli dan menjual unit penyertaannya kapan pun melalui manajer investasi atau perantara yang ditunjuk. Keuntungan utama dari reksa dana terbuka adalah likuiditas yang tinggi, karena investor dapat melakukan transaksi jual-beli setiap hari sesuai dengan harga yang berlaku.
Namun, kelemahan utama reksa dana terbuka adalah potensi terjadinya fluktuasi harga unit penyertaan yang disebabkan oleh adanya penjualan besar-besaran oleh investor lain (redeksi), sehingga dapat mempengaruhi nilai investasi Anda.
Apa itu Reksa Dana Tertutup (Close-End Fund)?
Reksa dana tertutup adalah jenis reksa dana di mana jumlah unit penyertaannya tetap dan tidak dapat ditambah atau dikurangi oleh investor. Saham reksa dana tertutup diperdagangkan di bursa efek seperti saham biasa, sehingga harga unit penyertaannya dapat naik atau turun tergantung pada permintaan pasar.
Keuntungan utama dari reksa dana tertutup adalah potensi keuntungan yang lebih tinggi daripada reksa dana terbuka, karena harga unit penyertaannya dapat diperdagangkan di atas atau di bawah nilai aktiva bersih per unit. Namun, risikonya juga lebih tinggi karena harga saham reksa dana tertutup dapat bervariasi secara signifikan.
Baca Juga: Reksa Dana: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya
Perbedaan Reksa Dana Terbuka dan Tertutup
Memahami perbedaan antara keduanya dapat membantu Anda memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi Anda. Berikut adalah lima perbedaan utama antara reksa dana terbuka dan tertutup.
-
Likuiditas
Reksa dana terbuka memiliki likuiditas tinggi karena unit dapat dibeli dan dijual setiap hari. Sementara itu, likuiditas reksa dana tertutup lebih rendah. Alasannya karena jumlah unitnya tetap dan tidak dapat ditambah atau dikurangi oleh investor.
-
Penjualan Unit
Unit reksa dana terbuka dapat dibeli dan dijual kapan saja sesuai keputusan investor. Sementara itu, penjualan unit reksa dana tertutup tergantung pada perdagangan di bursa efek, di mana harga unit dapat diperdagangkan di atas atau di bawah nilai aktiva bersih.
-
Perdagangan di Bursa Efek
Reksa dana terbuka tidak diperdagangkan di bursa efek. Meskipun begitu, unit dapat dibeli dan dijual langsung melalui manajer investasi atau perantara yang ditunjuk. Sementara itu, reksa dana tertutup diperdagangkan di bursa efek seperti saham biasa. Alhasil, harga unit dapat berfluktuasi tergantung pada permintaan pasar.
-
Jumlah Unit
Jumlah unit dalam reksa dana terbuka tidak terbatas dan dapat diterbitkan kembali oleh manajer investasi. Di sisi lain, jumlah unit dalam reksa dana tertutup tetap dan tidak dapat diterbitkan kembali setelah penawaran umum perdana.
-
Harga Unit
Harga jual reksa dana terbuka per unit adalah NAB terakhir saat penjualan. Sementara itu, harga unit reksa dana tertutup dapat diperdagangkan di atas atau di bawah nilai aktiva bersih, tergantung pada permintaan pasar.
Reksa Dana Terbuka atau Tertutup, Mana yang Lebih Baik?
Pilihan antara reksa dana terbuka dan tertutup dapat dipengaruhi oleh tujuan investasi dan preferensi investor. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.
-
Tujuan Investasi
Jika Anda menginginkan fleksibilitas dalam membeli dan menjual, serta likuiditas yang tinggi, maka reksa dana terbuka mungkin lebih cocok. Namun, jika tujuan Anda adalah investasi jangka panjang dan stabil, reksa dana tertutup bisa menjadi pilihan karena lebih terkontrol.
-
Risiko
Reksa dana terbuka cenderung lebih stabil karena likuiditasnya yang tinggi, sementara reksa dana tertutup dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi namun juga dengan risiko yang lebih besar karena keterbatasan likuiditasnya.
-
Biaya
Biaya pengelolaan reksa dana tertutup biasanya lebih tinggi karena manajemen dana yang lebih aktif dalam mengelola portofolio, sementara reksa dana terbuka cenderung memiliki biaya yang lebih rendah.
-
Kontrol Investasi
Dalam reksa dana terbuka, investor memiliki lebih banyak kontrol atas investasinya karena dapat membeli dan menjual unit kapan saja. Di sisi lain, reksa dana tertutup memiliki struktur yang lebih terkontrol oleh manajer investasi.
-
Kebutuhan Likuiditas
Jika Anda membutuhkan akses cepat terhadap dana Anda, maka reksa dana terbuka lebih cocok karena bisa dijual kapan saja. Namun, jika Anda tidak memerlukan likuiditas segera, reksa dana tertutup bisa memberikan hasil yang lebih baik dalam jangka panjang.
Baca Juga: Penjelasan Obligasi, Jenis, dan Perbedaan dengan Saham
Crowdfunding, Alternatif Investasi Terbaik 2024 selain Reksa Dana
Crowdfunding adalah metode pengumpulan dana dengan skema patungan yang dilakukan oleh pemilik bisnis atau usaha untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Metode ini melibatkan penawaran investasi dalam bentuk saham, sukuk, atau instrumen keuangan lainnya kepada sejumlah kecil investor melalui platform online.
Keuntungan utama dari crowdfunding adalah keragaman pilihan investasi. Anda dapat memilih proyek yang sesuai dengan minat Anda, mulai dari proyek teknologi hingga proyek seni.
Crowdfunding juga memungkinkan Anda untuk berinvestasi dengan jumlah yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Jumlah minimum yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam crowdfunding bisa sangat rendah, membuatnya sangat cocok untuk pemula.
Salah satu platform securities crowdfunding yang sedang naik daun saat ini adalah Bizhare. Bizhare menyediakan layanan investasi dengan jumlah mulai dari Rp10 juta. Secara eksklusif, Bizhare juga menawarkan investasi khusus dengan nilai mulai dari Rp50 juta, tentunya dengan jaminan dividend yield yang lebih besar.
Ada banyak keunggulan yang ditawarkan Bizhare, salah satunya adalah kenyamanan dalam berinvestasi dengan jumlah yang sesuai dengan kemampuan Anda. Selain itu, Bizhare telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang memberikan perlindungan tambahan bagi para investor.
Baca Lengkap: Panduan Berinvestasi di Bizhare
Awas Investasi Bodong! Investasi #TransparanBikinAman Hanya di Bizhare
Seiring makin banyaknya kasus investasi bodong di Indonesia, Bizhare, platform securities crowdfunding nomor 1 di Indonesia berkomitmen untuk menjunjung asas transparansi dan keamanan secara end-to-end.
Melalui Bizhare, Anda dapat berinvestasi dalam aneka bisnis franchise dengan lebih percaya diri. Dukungan dari Bizhare dalam menerapkan tips-tips aman bertransaksi online, seperti menggunakan sistem pembayaran yang terverifikasi dan memeriksa track record bisnis, berhasil memberikan kepastian bahwa investasi Anda dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar dan dijamin terhindar dari risiko penipuan.
Secara rutin, Bizhare juga melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap bisnis-bisnis tersebut secara berkala. Laporan keuangan tiap bisnis juga selalu diterbitkan tiap bulan agar bisa dipantau oleh para investor.
Hal ini merupakan komitmen Bizhare agar para investor, baik lama maupun baru, bisa terus berinvestasi di Bizhare, karena seperti slogan andalannya, #TransparanBikinAman.
Baca Lengkap: Skema Investasi Bisnis & Pendanaan di Bizhare, Transparan & Aman!
Tak heran, berkat konsistensi Bizhare dalam menjunjung transparansi dan keamanan berinvestasi, Bizhare berhasil mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor SK: 38/D.04/2021 sebagai Penyelenggara Securities Crowdfunding. Artinya, Bizhare beroperasi sesuai dengan standar dan regulasi yang ketat.
Bizhare juga sudah mendapatkan Sertifikasi ISO/IEC 27001:2013 dari Société Générale de Surveillance (SGS), auditor independen yang terdaftar resmi di Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Dengan demikian, Bizhare memastikan bahwa data investor aman dan tidak akan bocor.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai #TransparanBikinAman, silakan tekan button di bawah ini.