Penjelasan Obligasi, Jenis, dan Perbedaan dengan Saham
4 menit baca
Obligasi dan saham adalah dua jenis investasi yang paling populer. Meskipun keduanya memiliki tujuan untuk penanaman modal dan mendapatkan keuntungan, Anda harus memahami pengertian obligasi dan perbedaannya dengan saham. Tujuannya agar tidak salah kaprah saat mulai berinvestasi. Apalagi, keduanya memiliki risiko yang sangat berbeda.
Pengertian Obligasi
Obligasi adalah surat utang jangka menengah dan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Instrumen ini menjadi tanda bukti bahwa investor pemegang obligasi telah memberikan pinjaman (utang) untuk perusahaan penerbit obligasi.
Nantinya, investor pemegang obligasi akan mendapatkan bunga yang dibayarkan secara periodik dan dana pelunasan obligasi saat jatuh tempo. Pihak yang terkait akan mendapatkan kupon bunga pada periode tertentu.
Sebagai salah satu investasi efek berpendapatan tetap, obligasi mampu memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang relatif stabil dengan risiko rendah. Alhasil, instrumen ini lebih cocok digunakan dalam jangka pendek dibandingkan saham.
Jenis-jenis Obligasi
Ada banyak sekali jenis obligasi yang bisa Anda pelajari sebelum membelinya. Salah satunya yang paling laris adalah obligasi berdasarkan kupon. Dengan mempelajarinya, Anda bisa memahami mana aset investasi yang paling cocok dengan Anda. Berikut ulasan selengkapnya!
-
Zero Coupon (Obligasi Tanpa Kupon)
Obligasi tanpa bunga atau zero coupon bond adalah jenis surat utang yang tidak ada bunga dan tidak memberikan kupon secara berkala. Biasanya, investor akan mendapatkan keuntungan dari hasil selisih harga jual diskonto dan nilai awal saat surat utang diperdagangkan. Jatuh tempo jenis obligasi zero coupon bond ini beragam, mulai dari di bawah satu tahun hingga diatas 10 tahun.
Untuk jenis obligasi ini, Pajak Penghasilan hanya akan dikenakan pada diskontonya saja. Besarannya adalah 20% dari selisih harga jual pada transaksi atau nilai nominal saat jatuh tempo obligasi di atas harga perolehan obligasi itu sendiri.
-
Fixed Coupon (Obligasi Kupon Tetap)
Obligasi kupon tetap atau fixed coupon bond adalah obligasi yang menawarkan tingkat suku bunga yang nilainya tetap sampai jatuh tempo surat utang tiba. Nantinya, obligasi suku bunga tetap ditawarkan dengan besaran tetap yang dibayar secara berkala selama masa berlaku obligasi.
-
Variable Coupon (Obligasi Kupon Variabel)
Obligasi kupon variabel atau variable coupon adalah obligasi yang suku bunganya bisa berubah sewaktu-waktu. Perubahan presentasi atau nilai bunga tersebut sangat dipengaruhi oleh acuan dari suku bunga perbankan.
Keuntungan Obligasi
Ada banyak sekali keuntungan obligasi yang bisa Anda dapatkan. Dengan memaksimalkan manfaat obligasi, potensi imbal hasil yang Anda dapatkan jauh lebih besar dan optimal. Berikut beberapa di antaranya.
- Obligasi memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya. Saat perusahaan mengalami kerugian atau bangkrut, pemegang obligasi akan berada dalam urutan pertama dalam hal pengembalian dana.
- Obligasi merupakan instrumen investasi dengan return atau hasil imbal yang dapat diprediksi. Hal ini terjadi karena jumlah dan waktu pembayaran imbal hasilnya sudah ditentukan sejak awal.
- Obligasi sangat cocok dijadikan diversifikasi portofolio mengingat risikonya yang rendah dengan keuntungan yang stabil.
- Bunga obligasi lebih tinggi dibanding bunga tabungan di bank, sehingga potensi keuntungan jauh lebih besar.
Baca Juga: 7 Keuntungan dan Risiko yang Wajib Kamu Pahami Sebelum Memulai Investasi
Contoh Obligasi
Setelah mengetahui jenis-jenis obligasi, kira-kira mana yang cocok dengan profil risiko investasi Anda? Untuk menambah wawasan, Anda juga bisa mengetahui contoh obligasi yang sering beredar di masyarakat di bawah ini.
- Obligasi korporasi; Berupa surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan nasional. Terdiri dari BUMN dan BUMD.
- Surat Utang Negara (SUN); surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah sesuai dengan UU No. 24/2002.
- Sukuk Koperasi; instrumen pendapatan tetap yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sesuai ketentuan Bapepam & LK Np. IX.A.13 tentang Efek Syariah.
- Surat Berharga Syariah Negara (SBSN); surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan syariah Islam.
- Efek Beragun Aset (EBA); efek bersifat utang yang diterbitkan dengan Underlying Aset sebagai dasar penerbitan.
Perbedaan Obligasi dengan Saham
Secara garis besar, obligasi dan saham memiliki perbedaan yang cukup besar, terutama jika ditinjau dari fungsi, masa berlaku, harga transaksi jual beli, besaran hingga pembagian keuntungan. Berikut ulasan lengkapnya!
-
Fungsi
Meskipun sama-sama berfungsi sebagai instrumen investasi, namun ada perbedaan mendasar di antara keduanya. Saat investor membeli obligasi, ia hanya memiliki status sebagai pemberi utang.
Sementara itu, jika investor membeli saham, maka ia akan memiliki hak atas keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Ia juga memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
-
Masa Berlaku
Perbedaan obligasi dan saham selanjutnya terletak pada batas masa berlakunya. Obligasi memiliki masa berlaku yang terbatas. Biasanya, tanggal berlaku tertulis jelas di dalam surat obligasi yang dimiliki masing-masing investor.
Sementara itu, pemilik saham masih memiliki hak atas keuntungan dan suara selama perusahaan itu berdiri. Selain itu, pemilik saham juga harus memiliki bukti kepemilikan sahamnya. Itu sebabnya, saham merupakan pilihan yang tepat jika Anda ingin berinvestasi jangka panjang.
Menariknya, obligasi punya kelebihan dalam kasus ini. Mengingat Anda bisa berpindah ke investasi lainnya saat jangka waktu obligasi sudah habis, maka ketika perusahaan mengalami kerugian, Anda tidak akan terkena dampaknya.
-
Harga Transaksi Jual Beli
Nilai obligasi dan saham sangat dipengaruhi berbagai faktor. Dalam kasus obligasi, harga transaksi yang dikenakan biasanya tidak terlalu besar dan fluktuatif seperti saham. Dengan kata lain, obligasi lebih stabil dan cocok bagi Anda yang memiliki profil risiko investasi moderat.
Lain halnya dengan saham. Harga transaksi yang dikenakan biasanya akan sangat fluktuatif, tergantung dengan sentimen pasar. Itu sebabnya, calon investor saham harus rajin melihat pergerakan grafik yang terjadi secara real time.
-
Besarnya Keuntungan
Besaran keuntungan saham secara teori akan jauh lebih besar dibanding keuntungan nilai obligasi. Hal tersebut tak lepas dari prinsip high risk high return investment yang melekat pada aset investasi saham.
Sementara itu, obligasi memiliki nilai keuntungan yang tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan saham. Meskipun begitu, risiko kerugian yang muncul jauh lebih kecil dan bisa diatasi dengan baik.
-
Pembagian Keuntungan
Pemegang obligasi akan memperoleh kupon secara rutin sampai batas waktu tertentu. Ada perusahaan penerbit yang membagikan kupon setiap satu, tiga, atau bahkan enam bulan sekali. Nilainya bisa berbeda-beda tergantung kesepakatan yang tertera.
Untuk pemegang saham, mereka akan mendapatkan dividen atau persentase keuntungan berdasarkan jumlah saham yang dimiliki dan pendapatan perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Dividen sendiri berjumlah tidak tentu, tergantung pada laba yang didapatkan perusahaan dalam suatu periode.
Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Investasi Jangka Panjang dan Tips Memulainya
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa pengertian obligasi adalah tanda bukti investor sudah memberikan pinjaman (utang) untuk perusahaan penerbit obligasi. Nantinya, investor pemegang obligasi akan mendapatkan bunga yang dibayarkan secara periodik dan dana pelunasan obligasi saat jatuh tempo.
Dari sanalah, Anda bisa menentukan dari sekarang kira-kira hendak membeli instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko, apakah obligasi atau saham. Semoga Anda bisa menentukan pilihan terbaik demi masa depan yang cerah, ya!