Pengertian Dividen dan Cara Menghitungnya, Penting untuk Investor!
3 menit baca
Dalam dunia bisnis, pembagian laba bagi pemegang saham sesuai dengan saham yang dimilikinya disebut dengan dividen. Dengan kata lain, dividen adalah salah satu hal yang paling dinantikan oleh investor dalam pasar modal. Biasanya dividen dibagikan perusahaan selama setahun sekali atau beberapa kali.
Pengertian Dividen
Dividen adalah pembagian laba atau hasil yang dibayarkan pada pemegang saham, biasanya dibagikan dalam berbentuk uang tunai atau saham. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dividen) artinya adalah bagian laba atau pendapatan perusahaan yang besarnya ditetapkan oleh direksi serta disahkan oleh rapat pemegang saham untuk dibagikan kepada para pemegang saham.
Sementara, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan bahwa Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh Dewan Direksi perusahaan dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Jenis-jenis Dividen
Untuk lebih mengenal dividen, ada beberapa jenis dividen yang perlu diketahui oleh Anda:
Dividen Tunai
Cash dividend atau dividen tunai adalah dividen yang dibagikan oleh perusahaan pada pemegang sahamnya dalam bentuk uang tunai atau cash. Jenis dividen ini sering digunakan oleh berbagai perusahaan serta jadi favorit para pemegang saham. Bila Anda berinvestasi Saham perusahaan terbuka atau bisnis di Bizhare, dividend ini yang biasanya Anda dapatkan.
Dividen Saham
Dividen saham atau stock dividend adalah pembagian dividen yang dilakukan dalam bentuk saham dari perusahaan kepada investor dengan tidak mendapatkan uang tunai, melainkan peningkatan pada jumlah sahamnya. Jika ini dilakukan, posisi likuiditas perusahaan tidak alami perubahan, karena pembayaran dividen Saham bukan bagian dari arus kas perusahaan.
Dividen Properti
Dividen yang didistribusikan menjadi dalam bentuk aset properti. Walaupun dalam bentuk properti, nilai dividen ini juga akan sesuai degan nilai yang disepakati dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Sebagai tambahan informasi, jenis dividen properti biasanya cukup jarang dilakukan, karena proses pembagiannya yang relatif sulit.
Dividen Likuidasi
Dividen ini merupakan keuntungan yang dibagikan berupa sebagian laba dan sebagian pengembalian modal. Dividen likuidasi umumnya dibagikan ketika perusahaan mengalami kebangkrutan, maka saat itu perusahaan pun berhak untuk mengembalikan modal kepada pemilik saham. Tujuannya agar perusahaan tidak memiliki utang atau masalah di masa depan.
Dividen Janji Hutang
Dividen yang dibagikan dari perusahaan dalam bentuk skrip atau janji utang, Perusahaan memberikan janji pada para pemegang Saham bahwa akan membayarkan dividen pada waktu yang sudah ditentukan. Pernyataan tentang pelunasan atau pembayaran utang ini bisa dijanjikan dalam jangka waktu tertentu dan harus dicatat dalam neraca.
Cara Menghitung Dividen
Setiap investor pasti menunggu momen pembayaran dividen sebagai imbalan yang diberikan oleh perusahaan. Sebelumnya, untuk menghitung dividen perlu dipahami dulu beberapa data yang ada.
Laba Bersih Perusahaan atau Laba Bersih Per Saham
Istilah ini juga biasa disebut dengan earning per share (EPS), yakni pembagian laba bersih yang didapat perusahaan di periode tertentu dengan jumlah saham yang beredar. Melalui rasio ini Anda dapat mengetahui laba dari per lembar saham. Menghitung EPS ini sebenarnya cukup mudah, berikut Bizhare sajikan rumusnya:
Rumus EPS:
EPS= Laba Bersih:Saham Beredar
Contoh:
Bila Anda ingin membeli Saham ABCD yang memiliki laba bersih Rp. 400.000.000 di tahun 2022 dan ada 100.000 saham beredar. Berarti, EPS nya adalah Rp 4.000 per lembar saham.
Sedikit tips, akan lebih baik bila EPS dari sebuah Saham memiliki peningkatan nilai dari tahun ke tahun. Dikarenakan, hal tersebut menandakan bahwa laba bersih perusahaan tersebut juga meningkat dari waktu ke waktu.
Dividend Payout Ratio (DPR)
Beberapa perusahaan membayarkan dividen dari seluruh laba bersih mereka kepada pemegang saham. Namun ada juga yang hanya membayarkan sebagian dari laba perusahaan. Nah, melalui rasio dividend payout ratio Anda dapat mengetahui persentase tiap keuntungan yang diperoleh dan didistribusikan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai.
Contoh:
Bila Perusahaan ABCD membukukan keuntungan sebesar Rp 400 juta dalam 1 tahun, lalu memutuskan membagikan Rp 200 juta pada pemegang saham. Maka, Anda bisa mengetahui bahwa Dividend Payout Ratio nya sebesar 50%
Jumlah Saham Beredar atau Outstanding Shares
Terakhir adalah outstanding shares yang artinya jumlah total lembar saham sebuah perusahaan (emiten) yang dipunya oleh investor.
Contohnya adalah perusahaan ABCD punya 100 ribu lembar saham. Perusahaan ini menghasilkan laba bersih sebesar Rp 400 juta. Kebijakan pembagian dividen atau dividend payout rationya adalah 50 persen dari laba bersih yang dihasilkan perusahaan. Maka cara menghitungnya adalah.
Dividen = Laba bersih x Devidend Payout Ratio
= Rp 400.000.000 x 50 persen
= Rp 200.000.000
Dividen per lembar saham
= Rp 200.000.000/100.000 lembar saham
= Rp 2000 per lembar saham
Dengan memahami apa itu rasio-rasio di atas, seorang investor dapat mempertimbangkan pembayaran dividen mana yang cukup menjanjikan dan tidak sedikit juga investor pemula yang akan melirik perusahaan dengan penawaran bagi hasil dalam bentuk dividen paling menguntungkan dan menjanjikan.
Lalu balik ke tujuan investasi, dimana tujuan Anda tentunya untuk mengumpulkan pundi-pundi keuntungan bukan? Maka dari itu penting sekali memahami arti, jenis, dan cara menghitung dividen juga agar Anda tahu kapan tujuan dan target dari investasi saham Anda bisa terwujud.