Pahami Pengertian Price to Book Value (PBV) dan Rumus Menghitungnya
3 menit baca
Saat berinvestasi pada saham, seorang investor wajib memiliki pengetahuan mendalam seputar instrumen tersebut. Nah, salah satu cara untuk mengetahui suatu saham layak dibeli atau tidak adalah menggunakan price the book value atau PBV. Apa itu PBV dan bagaimana cara menghitungnya? Berikut ulasan selengkapnya!
Pengertian Price the Book Value (PBV)
Price to book value (PBV) merupakan rasio untuk membandingkan harga saham terhadap nilai buku sebuah perusahaan. Dengan kata lain, nilai PBV membantu kita melihat saham yang ingin berada dalam kategori overvalued atau undervalued sehingga anda tahu harga saham saat ini lebih tinggi atau rendah dibandingkan nilai aset perusahaan.
Tinggi rendahnya price to book value ratio ditentukan dengan membandingkannya dengan rasio PBV saham lain atau price to book value sektor/pasar yang sesuai untuk dijadikan perbandingan. Sebab, bila Anda bandingkan PBV perusahaan di berbagai sektor, hasilnya akan bias dan tidak apple to apple.
Rasio PBV Saham yang Baik
Dengan menghitung PBV, seorang investor bisa melihat apakah harga saham yang beredar sejalan dengan buku perusahaan, nilai PBV membantu Anda melihat saham yang ingin berada dalam kategori overvalued atau undervalued, sehingga Anda bisa mengetahui harga saham saat ini lebih tinggi atau rendah dibandingkan nilai aset perusahaan.
Jika nantinya nilai PBV ratio kurang dari 1, maka harga saham tersebut bisa dikatakan murah dan begitupun sebaliknya. Anda juga perlu mengetahui, PBV bukanlah satu-satunya rasio yang digunakan untuk hitung valuasi dari sebuah saham, dalam menganalisis Anda juga perlu menghitung rasio keuangan lainnya seperti PER,P/E Ratio dan lain sebagainya.
Cara Menghitung PBV
PBV bisa dilihat nilainya dari pembagian harga per lembar saham perusahaan dengan nilai buku atau book value. Menghitung PBV ini melalui 2 tahap, yang Anda harus cari tahu adalah nilai ekuitas dari perusahaan, harga saham per lembar, serta jumlah saham beredar. Berikut Bizhare sajikan rumusnya:
-
Menghitung Book Value per lembar saham (BV)
Sebelum mencari rasio PBV, Anda harus mencari tahu dulu nilai buku per lembar saham. Rumusnya Bizhare sajikan di bawah ya!
Rumus:
BV = Nilai Ekuitas : Jumlah Saham Beredar
Contoh:
Diketahui Perusahaan A memiliki nilai ekuitas Rp2.0000.000.000 dengan saham beredar sebanyak 100.000, berarti book value per lembar adalah Rp20.000.
-
Menghitung Price to Book Value (PBV)
Bila Anda sudah mendapatkan nilai book value per lembar saham, selanjutnya Anda tinggal menghitung PBV dengan rumus yang Bizhare sajikan di bawah ini.
Rumus:
PBV = Harga Saham saat ini : Nilai buku per lembar Saham
Contoh:
Diketahui harga Saham perusahaan A Rp20.000, dengan nilai buku per lembar saham Rp20.000 juga dari perhitungan sebelumnya, berarti PBV nya adalah 1.
Secara umum, saham dengan nilai PBV di atas 1 dianggap mahal karena mencerminkan harga saham yang melebihi nilai buku perusahaan. Sebaliknya, saham dengan nilai PBV kurang dari 1 dianggap murah sehingga banyak dicari investor.
Namun, hal itu tidak berlaku seterusnya dikarenakan perbedaan industri bisnis serta perkembangan bisnis dapat memengaruhinya, jadi Anda harus bisa mengkombinasikan perhitungan PBV dengan perhitungan dan analisis fundamental lainnya ya!
Baca Juga: Pahami Analisis Fundamental Saham agar Anda Semakin Cuan
Membandingkan dan menghitung PBV cukup penting untuk mengambil keputusan saat berinvestasi. Anda bisa mengunjungi situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengetahui data-data untuk perhitungan BVPS. Setiap sektor bisnis punya rata-rata price to book value yang berbeda-beda karena adanya perbedaan bidang dan juga skala bisnis. Jika membeli saham dengan PBV tinggi itu juga belum tentu merugikan investor.
Saat Anda memulai berinvestasi, berusahalah jeli dan kritis pada setiap keputusan yang Anda hendak ambil, salah satunya adalah menghitung PBV saham. Hal ini jadi dasar bahwa Anda bisa memilih saham yang tepat sesuai dengan tujuan Anda berinvestasi dan berguna untuk meminimalisir kerugian atau resiko.
Asah terus kemampuan analisis fundamental dan teknikal yang baik dalam berinvestasi, agar investasi yang Anda lakukan bisa optimal dan minim kerugian.