Memahami (Equity) Ekuitas Lebih Detail, Beserta Jenis dan Unsur-Unsurnya!
3 menit baca
Saat Anda hendak berkecimpung di dunia investasi, istilah equity atau ekuitas mungkin akan sering di dengar. Equity adalah istilah yang menjadi salah satu alasan atau pertimbangan seseorang, badan atau bahkan organisasi untuk berinvestasi. Selama ini, equity jadi salah satu istilah yang berkaitan erat dengan dunia akuntansi dan juga finansial.
Pengertian Equity
Istilah Equity adalah mewakili nilai kepemilikan atas suatu hal dapat berupa usaha, inventaris atau juga saham dari sebuah perusahaan di dalam ilmu akuntansi, Anda akan mengenal persamaan aktiva terdiri dari hutang dan juga equity. Nelly Ervina dalam buku teori akuntansi menjelaskan equity adalah hak pemilik dalam perusahaan, yaitu aktiva dan kewajiban yang ada.
Dengan demikian kita mengetahui bahwa equity atau ekuitas bukanlah ukuran nilai jual suatu perusahaan. Equity sebenarnya adalah jumlah kekayaan bersih sebuah perusahaan. Kekayaan tersebut berasal dari investasi pemilik dan hasil aktivitas usaha dari perusahaan tersebut.
Jenis dari Ekuitas yang Perlu Dipahami
Ada dua jenis equity yang bisa Anda pahami, pertama adalah nilai buku keuangan atau book value, kedua adalah nilai pasar atau market value. Book value atau nilai buku merujuk pada nilai sebuah perusahaan seperti yang tertera dalam laporan keuangannya. Sedangkan, Market value adalah harga atau valuasi dari sebuah perusahaan di pasar.
Setelah kamu mengetahui kedua jenis Ekuitas di atas, kamu juga perlu mengetahui contoh-contoh dari ekuitas. Agar lebih memahami konsep ekuitas dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh equity atau ekuitas antara lain:
Equity Pemilik Usaha
Mengacu pada besarnya kepemilikan seorang pemilik atas bisnis terkait. Ekuitas pemilik biasanya berlaku untuk skala bisnis tertentu. Perhitungan ekuitas pemilik serupa dengan ekuitas pemegang saham, yakni besarnya aset dikurangi dengan nilai kewajiban bisnis tersebut.
Equity Pemegang Saham
Mengacu pada jumlah nilai aset yang diberikan kepada para pemegang saham suatu perusahaan, setelah dikurangi dengan hutang-hutang atau kewajiban lainnya. Sebagai tambahan informasi, pemegang saham bisa saja lho bukan bagian dari orang-orang dibalik lahirnya sebuah bisnis.
Equity Pembiayaan
Jenis ekuitas ini bakal terlihat saat perusahaan mampu beroperasi namun ternyata tidak untung. Dengan kondisi demikian maka saham perusahaan akan dijual pada investor dan hasil dari penjualan digunakan sebagai modal pengembangan perusahaan selanjutnya. Equity pembiayaan adalah besaran uang pembelian saham oleh investor yang digunakan untuk pengembangan usaha perusahaan.
Equity Rumah
Ekuitas jenis ini bisa dihitung dari nilai rumah tersebut dikurangi dengan total utang hipotek, yang merupakan surat pernyataan atas kepemilikan hutang atau kredit yang digunakan untuk membeli sebuah rumah.
Contohnya adalah saat seseorang membeli rumah dengan bantuan kredit dari bank, jika pinjaman bank lebih besar dari jumlah nilai jual rumah maka artinya ekuitasnya negatif, begitupun sebaliknya artinya ekuitasnya positif.
Unsur-Unsur Equity
Demi membangun kualitas dan kesehatan bisnis yang berjalan, maka salah satu syaratnya adalah dengan menjaga nilai modal. Makanya setiap seluk beluk ekuitas harus dipelajari termasuk unsur-unsur yang membangunnya. Anda juga perlu tahu bahwa unsur ekuitas terdiri dari:
Modal Setoran
Modal setoran ada dua yakni modal yuridis dan juga modal setoran lain. Modal yuridis atau yang dikenal juga dengan sebutan Legal Capital, ada karena terdapat ketentuan yang memiliki unsur hukum hingga mengharuskan sejumlah dana yang dipertahankan perusahaan untuk perlindungan pada pihak yang lain. Sementara itu, modal setoran lain dikenal juga dengan sebutan pain-in surplus atau stock.
Laba Ditahan
Keuntungan atau laba yang ditahan disebut dengan laba yang tidak dibagikan, yang merupakan laba bersih dari hasil operasional perusahaan. Hal ini sesuai dengan keputusan pemilik perusahaan.
Modal yang Berasal dari Sumbangan atau Hibah
Perusahaan juga bisa menerima tambahan modal berbentuk donasi atau hibah. Hal ini terjadi saat perusahaan mencatat adanya penambahan aset tanpa belanja modal ataupun pengeluaran.
Modal dari Hasil Penilaian Kembali
Kemudian ada juga modal dari hasil penilaian kembali, tak jarang perusahaan meninjau ulang atas nilai aset yang dimiliki. Saat adanya penyesuaian, otomatis akan membuat perubahan pada neraca perusahaan. Semisal aset berupa properti mengalami kenaikan nilai, dengan begitu nilai equity juga akan naik.
Dengan sejumlah penjelasan di atas equity mewakili kepemilikan atas uang, aset, atau inventaris dalam sebuah perusahaan. Besar nominalnya didapat dari selisih aktiva dengan beban atau kewajiban perusahaan. Hal ini diharapkan bisa menambah pengetahuan Anda terkait dengan investasi yang akan dilakukan atau yang sudah dilakukan. Segera buat keputusan keuangan dan bisnis menjadi lebih bijak.