Investasi Jangka Pendek untuk Pemula: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan
3 menit baca
Investasi jangka pendek bagi pemula memiliki berbagai macam keuntungan. Selain minim risiko kerugian, jenis investasi ini juga lebih mudah dipelajari daripada jenis investasi jangka panjang. Itulah alasan mengapa investasi ini diminati oleh para investor pemula.
Pengertian Investasi Jangka Pendek
Seperti namanya, investasi jangka pendek adalah kegiatan penyetoran atau penyimpanan sejumlah dana dalam kurun waktu yang singkat. Keuntungannya adalah mendapatkan return atau imbal hasil dengan cepat. Tak hanya itu, investasi ini memberi investor fleksibilitas untuk memutuskan kapan akan berinvestasi.
Jangka waktu rata-rata yang diperbolehkan untuk investasi ini adalah 1 hingga 12 bulan. Meski bersifat sementara, investasi dalam jangka waktu ini justru menawarkan potensi keuntungan yang signifikan kepada investor.
Salah satu faktor peluang ini berasal dari alokasi modal awal dan kenaikan suku bunga yang berubah dari waktu ke waktu. Ingatlah bahwa investasi berjangka pendek memiliki resiko nya sendiri. Itulah mengapa penting untuk mengalokasikan sumber daya investasi dengan hati-hati untuk memperkuat posisi keuangan kita, bukan sebaliknya.
Tujuan Investasi Jangka Pendek
Sebagian besar orang yang memilih investasi jangka pendek adalah untuk mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhan mereka dalam waktu dekat. Untuk itu, umumnya waktu minimal investasinya adalah satu sampai tiga tahun.
Jangka waktu tersebut memungkinkan investor untuk meraup keuntungan yang besar hanya dalam waktu singkat. Di samping itu, investasi jenis ini juga bersifat fleksibel, khususnya dalam mencairkan dana. Investor tidak perlu menunggu asetnya matang untuk dikonversi menjadi uang tunai.
Baca Juga: Mengenal Instrumen Investasi, Jangka Waktu, Hingga Jenis-Jenisnya
Macam-macam Investasi Jangka Pendek
Ada beberapa pilihan instrumen untuk investasi jangka pendek, di antaranya:
Deposito
Deposito barangkali sudah cukup familiar di kalangan nasabah. Investasi dengan metode deposito memiliki risiko yang lebih rendah dari reksadana. Selain itu, deposito juga bisa ditemui di hampir semua bank.
Deposito dilakukan dengan cara menyimpan sejumlah uang di bank hingga jangka waktu tertentu. Seiring berjalannya waktu, nilai uang tersebut akan naik lantaran adanya bunga. Karena itu, sangat penting untuk menentukan target waktu yang tepat dalam melakukan deposito agar keuntungan yang dihasilkan bisa lebih maksimal.
Reksadana
Reksadana dapat menjadi satu alternatif investasi, khususnya bagi pemula. Jenis investasi ini juga cocok untuk pemodal kecil atau mereka yang tidak banyak waktu dan keahlian untuk memahami dan menghitung risiko dari investasi mereka.
Namun, tidak semua reksadana cocok untuk dijadikan aset investasi durasi pendek lantaran punya risiko tinggi, seperti reksadana saham dan campuran. Reksadana yang cocok untuk jangka pendek adalah reksadana pasar uang. Dana yang dikelola akan dialihkan ke deposito dan surat berharga yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.
Di reksadana, investor memperoleh keuntungan dari investasi yang didapat melalui pembagian dividen atau bunga yang dibukukan pada nilai aktiva bersih (NAB). Sementara, manajer investasi yang mengelola dana juga akan memperoleh imbalan dari persentase yang sudah ditentukan berdasarkan nilai aset.
Peer to Peer (P2P) Lending
Selain reksadana pasar uang dan deposito, investor jangka pendek juga bisa memilih investasi jenis P2P lending. Saat ini, sudah banyak perusahaan finansial yang memberi penawaran investasi ini dengan keuntungan yang menggiurkan.
P2P lending memungkinkan setiap orang untuk memberikan dan mengajukan pinjaman tanpa melalui perantara bank. Segala transaksi di wadahi oleh perusahaan P2P lending. Dilihat dari jenis pinjamannya, P2P dibagi menjadi dua, yaitu konsumtif dan produktif.
Obligasi
Aset ini juga jadi pilihan yang baik untuk memulai investasi. Obligasi adalah surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau korporasi. Namun instrumen investasi ini juga bisa diterbitkan oleh badan usaha perseorangan.
Di dalam obligasi yang diterbitkan, biasanya tercantum pernyataan bahwa setiap pembeliannya memiliki bunga yang akan berkembang dan memberi keuntungan bagi pemiliknya dalam jangka waktu tertentu. Obligasi umumnya memiliki waktu jatuh tempo mulai dari 1 tahun hingga 10 tahun. Pemegang investasi obligasi akan diberikan tanda kepemilikan berupa kupon ataupun bunga.
Keuntungan Investasi Jangka Pendek
Setelah memahami berbagai jenis investasi dalam jangka pendek, Anda harus mengetahui berbagai keuntungan yang akan didapat. Untuk info lebih lengkap, silakan baca ulasan di bawah ini.
Keuntungan Lebih Cepat
Dibandingkan dengan investasi jangka panjang, investasi berjangka pendek dapat mendatangkan hasil lebih cepat sehingga keuntungan bisa langsung dinikmati oleh para pemodal tanpa perlu menunggu waktu lama.
Menawarkan Fleksibilitas
Pemodal tidak memerlukan waktu lama untuk bisa mencairkan aset investasi mereka menjadi uang tunai. Dengan kata lain, kalian bisa mengambil keuntungan maupun sebagian dari modal yang ditanamkan dalam instrumen investasi jangka pendek untuk kebutuhan yang sifatnya mendadak.
Namun, tentu saja pihak manajer investasi membutuhkan waktu untuk memproses pencairan kalian. Proses pencarian ini biasanya dilakukan dalam beberapa hari kerja.
Risiko Relatif Lebih Rendah
Investasi berjangka pendek cenderung minim risiko, sehingga cocok bagi investor pemula yang ingin terjun di dunia investasi sekaligus mempelajari apa saja sekiranya strategi yang tepat untuk investasi mereka ke depannya.
Investasi jangka pendek bisa menjadi pilihan bagi pemula karena minim risiko. Kelebihan lainnya adalah berupa pencairan aset yang tidak memerlukan waktu lama sehingga jika ada keperluan yang mendesak investasi bisa segera dicairkan. Apakah Teman Bizharian tertarik?