09 August 2024
5 menit baca

Discounted Cash Flow: Metode, Pengertian, Penerapannya

5 menit baca

Discounted cash flow (DCF) adalah metode penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari aliran kas di masa depan dengan mendiskontokan arus kas tersebut menggunakan tingkat diskonto tertentu.

 

Discounted cash flow (DCF) adalah salah satu metode penilaian yang paling populer dan digunakan secara luas dalam analisis keuangan dan investasi. Metode ini memungkinkan analis untuk menilai nilai intrinsik suatu aset atau perusahaan berdasarkan proyeksi arus kas di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang. Artikel ini akan membahas secara mendetail tentang apa itu discounted cash flow, metode perhitungannya, penerapannya, serta keuntungan dan kekurangannya.

 

Apa itu Discounted Cash Flow?

 

Discounted cash flow (DCF) adalah metode penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari aliran kas di masa depan dengan mendiskontokan arus kas tersebut menggunakan tingkat diskonto tertentu. DCF sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk penilaian perusahaan, proyek investasi, dan properti. Konsep dasar dari DCF adalah bahwa uang yang diterima di masa depan tidak bernilai sama dengan uang yang diterima hari ini karena faktor nilai waktu dari uang.

 

DCF bertujuan untuk menilai nilai intrinsik suatu aset atau perusahaan berdasarkan proyeksi arus kas yang diharapkan di masa depan. Dalam konteks ini, arus kas di masa depan didiskontokan kembali ke nilai sekarang menggunakan tingkat diskonto yang mencerminkan risiko dan biaya peluang dari investasi tersebut. Dengan kata lain, DCF membantu menentukan berapa nilai yang seharusnya ditempatkan pada investasi hari ini, berdasarkan proyeksi arus kas di masa depan.

 

Baca Juga: Tujuan Investasi Menurut Para Ahli dan Manfaatnya bagi Masyarakat

 

Metode Perhitungan Discounted Cash Flow

 

Untuk menghitung CDF, Anda bisa menggunakan rumus discounted cash flow. Rumus ini dipakai untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa depan. Caranya adalah dengan mendiskon arus kas tersebut menggunakan tingkat diskonto yang berdasarkan biaya modal rata-rata.

 

Rumus DCF adalah sebagai berikut:

 

DCF = (CF / (1+r)^1) + (CF / (1+r)^2) + (CF / (1+r)^3) + (…) + (CF / (1+r)^n)

 

Keterangan:

CF = arus kas

r = tingkat diskonto 

n = jumlah tahun

 

untuk periode lima tahun, rumus discounted cash flow yang digunakan adalah:

 

DCF = (CF / (1+r)^1) + (CF / (1+r)^2) + (CF / (1+r)^3) + (CF / (1+r)^4) + (CF / (1+r)^5)

 

Contohnya, misalkan Anda mengharapkan arus kas tahunan sebesar Rp100,000,000 selama lima tahun ke depan, dengan tingkat diskonto sebesar 10%. Maka, perhitungan DCF adalah sebagai berikut:

 

DCF = (CF / (1+r)^1) + (CF / (1+r)^2) + (CF / (1+r)^3) + (…) + (CF / (1+r)^n)

DCF = 90.909.091 + 82.644.628 + 75.131.481 + 68.301.346 + 61.909.091

DCF = 378.895.637

 

Jadi, nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan selama lima tahun dengan tingkat diskonto 10% adalah Rp378.895.637.

 

Baca Juga: Mengenal Instrumen Investasi, Jangka Waktu, Hingga Jenis-Jenisnya

 

Keuntungan dan Kekurangan Discounted Cash Flow

 

Discounted cash flow adalah metode penilaian yang kuat dan sering digunakan. Meskipun begitu, metode ini juga memiliki keuntungan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan bersama.

Keuntungan Discounted Cash Flow

Analis keuangan sering menggunakan analisis DCF karena mampu memberikan estimasi nilai intrinsik suatu saham dengan mempertimbangkan banyak detail dan asumsi. Berikut adalah beberapa keuntungan utama dari analisis DCF.

 

  1. Sangat Detail: Model DCF mencakup setiap aspek penting dari bisnis yang dianalisis. 
  2. Meliputi Semua Asumsi Utama Tentang Bisnis: Analisis DCF menyediakan kerangka kerja yang memungkinkan penggabungan berbagai asumsi mengenai pertumbuhan, margin keuntungan, biaya, dan risiko. 
  3. Menentukan Nilai “Intrinsik”: Salah satu keunggulan terbesar dari DCF adalah kemampuannya untuk menentukan nilai sejati atau intrinsik suatu bisnis berdasarkan proyeksi arus kas masa depan.
  4. Tidak Memerlukan Perusahaan Pembanding: DCF dapat berdiri sendiri tanpa perlu membandingkan dengan perusahaan lain. 
  5. Dapat Dilakukan di Excel: Analisis DCF dapat dengan mudah dibuat dan dimodifikasi menggunakan perangkat lunak spreadsheet seperti Excel. 
  6. Meliputi Semua Ekspektasi Masa Depan Tentang Suatu Bisnis: Dengan mempertimbangkan proyeksi arus kas masa depan, DCF mencakup semua harapan dan ekspektasi tentang kinerja bisnis di masa mendatang.
  7. Cocok untuk Menganalisis Merger dan Akuisisi: Model DCF sangat berguna dalam menilai potensi keuntungan dari merger dan akuisisi. 
  8. Dapat Digunakan untuk Menghitung Tingkat Pengembalian Internal (IRR): Analisis DCF memungkinkan perhitungan tingkat pengembalian internal (IRR) dari suatu investasi, membantu dalam menilai kelayakan investasi tersebut.

 

Kekurangan Discounted Cash Flow

Meskipun analisis DCF memiliki banyak kelebihan, metode ini juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Beberapa di antaranya seperti mudahnya terjadi kesalahan atas asumsi yang kurang tepat dan adanya bias saat mengetahui nilai sebenarnya dari suatu perusahaan.

 

  1. Membutuhkan Sejumlah Besar Asumsi: Analisis DCF memerlukan banyak asumsi mengenai pertumbuhan pendapatan, margin keuntungan, biaya modal, dan faktor lainnya. Kesalahan dalam satu asumsi saja dapat mempengaruhi hasil keseluruhan.
  2. Rentan Terhadap Kesalahan: Karena melibatkan banyak detail dan asumsi, analisis DCF sangat rentan terhadap kesalahan perhitungan. Kesalahan kecil dalam input data atau perhitungan dapat menyebabkan hasil yang sangat berbeda.
  3. Cenderung Terlalu Rumit: Model DCF sering kali menjadi sangat kompleks dan sulit dipahami, terutama jika melibatkan banyak variabel dan skenario yang berbeda. Kompleksitas ini dapat menyulitkan interpretasi hasil.
  4. Sangat Sensitif Terhadap Perubahan Asumsi: Perubahan kecil dalam asumsi dasar, seperti tingkat pertumbuhan atau biaya modal, dapat memiliki dampak besar pada nilai yang dihasilkan oleh model DCF. Sensitivitas ini dapat membuat hasil analisis menjadi tidak stabil.
  5. Ada Kecenderungan Subjektif: Analis mungkin merasa terlalu yakin dengan hasil model mereka karena tingginya tingkat detail dan kompleksitas. Hal ini bisa mengakibatkan keputusan yang kurang bijaksana.
  6. Melihat Valuasi Perusahaan Secara Terpisah: DCF sering kali melihat nilai suatu perusahaan secara terpisah tanpa mempertimbangkan penilaian relatif terhadap pesaingnya. Hal ini bisa menyebabkan kurangnya konteks dalam penilaian.
  7. Tidak Melihat Penilaian Relatif Pesaing: Karena DCF berfokus pada arus kas dan asumsi internal, model ini tidak memperhitungkan bagaimana perusahaan dibandingkan dengan pesaing dalam industri yang sama.
  8. Sulit untuk Memperkirakan Biaya Modal Rata-rata Tertimbang (WACC): WACC adalah komponen kunci dalam analisis DCF, namun sulit untuk ditentukan dengan tepat. Kesalahan dalam memperkirakan WACC dapat mempengaruhi akurasi hasil DCF.

 

Investasi Crowdfunding lewat Bizhare dan #AmankanMasaDepanMu Sekarang

 

Mengelola investasi dengan bijak menjadi semakin penting di tengah dinamika ekonomi yang makin tidak bisa ditebak. Salah satu cara untuk melindungi diri dari dampak risiko penyusutan nilai ekonomi adalah dengan melakukan investasi yang cerdas, cermat, dan terukur.

 

Apabila Anda menginvestasikan uang pada saham, sukuk, reksa dana, emas, berlian, atau bisnis franchise, Anda akan menghasilkan uang lewat passive income selama 24 jam, bahkan saat tidur sekalipun. 

 

Baca Lengkap: Skema Investasi Bisnis & Pendanaan di Bizhare, Transparan & Aman!

 

Dengan memiliki sumber passive income yang stabil, Anda dapat lebih siap menghadapi ketidakpastian ekonomi, khususnya selama resesi. Masa depan Anda akan terjamin damai, tenang, dan bahagia. 

 

Salah satunya, Anda bisa berinvestasi di aneka jenis platform crowdfunding seperti Bizhare. Bizhare menyediakan layanan investasi dengan jumlah mulai dari Rp10 juta. Secara eksklusif, Bizhare juga menawarkan investasi khusus dengan nilai mulai dari Rp50 juta, tentunya dengan jaminan dividend yield yang lebih besar.

 

Ada banyak keunggulan yang ditawarkan Bizhare, salah satunya adalah kenyamanan dalam berinvestasi dengan jumlah yang sesuai dengan kemampuan Anda. Selain itu, Bizhare telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang memberikan perlindungan tambahan bagi para investor.

 

Baca Lengkap: Panduan Berinvestasi di Bizhare

 

Bersama platform securities crowdfunding pertama Indonesia Bizhare, amankan masa depan Anda dengan kemerdekaan finansial seutuhnya. Jika Anda adalah salah satu orang yang ingin masa depannya cerah, silakan klik button di bawah ini.

 

#AmankanMasaDepanMu Sekarang

406 Reads
Author: Bizhare Contributor
74 Suka