Mengenal istilah Re-KYC serta manfaatnya untuk Investor
2 menit baca
Istilah KYC atau singkatan dari Know Your Customer mungkin sudah tidak asing lagi di dunia bisnis online. Bahkan, KYC merupakan prinsip penting yang akan digunakan oleh bank terhadap para nasabahnya. Sebenarnya, apa arti dari KYC dan manfaatnya? yuk, simak artikel selengkapnya!
KYC merupakan singkatan dari Know Your Customer. Secara sederhana, re-KYC merupakan proses pengenalan kembali nasabah melalui data nasabah, maka itu sebuah institusi jasa keuangan menganjurkan nasabah untuk melengkapi data mereka.
Re-KYC dibutuhkan untuk memastikan bahwa data nasabah benar dan sah dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di masa depan. Selain itu proses re-KYC dibutuhkan untuk menerbitkan Single Identification Investor Number (SID Number) dan Sub Rekening Efek (SRE) oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Bank Kustodian, yang nantinya akan diintegrasikan ke dalam sistem C-best di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Lalu kenapa e-KYC ini sangat penting? Sebagai investor kamu tentunya ingin transaksi kamu selalu aman dong?
Melalui proses re-KYC kamu dapat memastikan bahwa data kamu sah sehingga data yang terdapat pada SID kamu sesuai sehingga saham kepemilikan kamu akan akan aman dan disimpan secara kolektif di KSEI.
Jadi, yuk segera lengkapi data kamu di Bizhare demi proses pembaruan data dengan langkah sebagai berikut (video tutorial kelengkapan data):
- Login ke akun Bizhare kamu, di www.bizhare.id/masuk
- Klik tombol menu “Profil Saya”
- Lengkapi kolom data mandatory yang wajib di isi ya, seperti Alamat tempat tinggal, Alamat sesuai KTP, Nama Pasangan, Nama Ibu Kandung, dan semua data mandatory lainnya.
Lalu, apakah data saya ini akan aman?
Ya, kami memastikan data anda aman karena kami telah mendapatkan ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai penyelenggara Layanan Urun Dana, selain itu kami juga telah mendapatkan sertifikat ISO 27001 tentang Manajemen Keamanan Informasi, serta kami juga telah bekerjasama secara resmi dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan juga Bank Kustodian (BK) Hana Bank.
