Risiko Bisnis: Pengertian, Jenis, & Cara Mengatasinya
5 menit baca
Dalam dunia bisnis, risiko adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari. Terlepas dari seberapa baik usaha Anda dikelola, risiko bisnis akan selalu ada. Ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap pengusaha. Namun, bukan berarti kita harus pasrah terhadap risiko ini. Artikel ini akan membahas risiko usaha bisnis dan bagaimana cara mengelolanya agar bisnis tetap berjalan lancar.
Apa Itu Risiko Bisnis?
Risiko bisnis adalah potensi kerugian atau ketidakpastian yang bisa memengaruhi hasil bisnis. Risiko ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti perubahan pasar, perubahan kebijakan pemerintah, persaingan yang meningkat, atau bahkan faktor internal seperti masalah manajemen.
Risiko bisnis bisa muncul kapan saja dan di mana saja. Itu sebabnya penting untuk memiliki strategi yang baik dalam menghadapinya. Tindakan pencegahan dan strategi mitigasi yang tepat dapat membantu mengurangi dampak risiko bisnis dan menjaga kelangsungan operasi bisnis Anda.
Baca Juga: 10 Cara Memulai Bisnis Kuliner Bagi Pemula dengan Modal Kecil
Jenis dan Macam Risiko Bisnis
Untuk mengidentifikasi dan mengatasi risiko bisnis dengan efektif, perlu untuk memahami jenis-jenis risiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. Jenis risiko ini meliputi:
-
Risiko Pasar
Risiko ini terkait dengan perubahan dalam pasar, seperti perubahan tren konsumen, perubahan kebijakan pemerintah, fluktuasi harga, dan persaingan yang intens. Risiko pasar bisa sangat memengaruhi permintaan dan penawaran produk atau layanan Anda.
-
Risiko Keuangan
Risiko keuangan mencakup masalah keuangan, seperti fluktuasi nilai tukar mata uang, perubahan suku bunga, inflasi, dan masalah likuiditas. Risiko ini dapat mempengaruhi laba, arus kas, dan struktur modal perusahaan.
-
Risiko Operasional
Risiko ini terkait dengan operasi sehari-hari perusahaan. Risiko operasional bisa muncul akibat kerusakan peralatan, masalah manajemen, kesalahan karyawan, atau masalah dalam rantai pasokan.
-
Risiko Hukum dan Regulasi
Risiko ini muncul jika peraturan atau hukum yang mengatur operasi perusahaan berubah atau jika perusahaan melanggar ketentuan hukum. Pelanggaran hukum dapat mengakibatkan sanksi hukum yang serius.
-
Risiko Reputasi
Risiko reputasi berkaitan dengan citra dan persepsi perusahaan di mata pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat umum. Skandal atau ulasan negatif dapat merusak reputasi perusahaan, mempengaruhi kepercayaan konsumen, dan mengurangi penjualan.
-
Risiko Teknologi
Dalam era digital, risiko teknologi semakin penting. Ancaman keamanan siber, kegagalan sistem teknologi, dan perubahan teknologi yang cepat dapat menjadi risiko yang signifikan.
Baca Juga: 7 Cara Jitu Menentukan Lokasi Bisnis yang Strategis
Klasifikasi Risiko Usaha
Terdapat beberapa klasifikasi risiko bisnis yang penting untuk dikenali oleh pengusaha. Berikut ini penjelasan lengkapnya!
-
Menurut Sifatnya
Pertama-tama, pengelompokan risiko usaha dapat dibagi menjadi lima kategori utama, antara lain:
- Risiko Murni
Risiko ini terkait dengan kemungkinan kerugian yang cukup pasti terjadi. Contohnya adalah bencana alam, pandemi, dan situasi serupa.
- Risiko Spekulatif
Risiko ini muncul akibat keputusan dan tindakan yang diambil tanpa pertimbangan matang, yang pada akhirnya dapat merugikan perusahaan. Contohnya adalah risiko terkait utang.
- Risiko Fundamental
Kategori risiko fundamental mencakup risiko yang harus ditanggung secara langsung oleh entitas bisnis itu sendiri dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain.
- Risiko Khusus
Risiko khusus adalah risiko yang berasal dari peristiwa yang berada di luar kendali perusahaan dan dianggap sebagai kejadian yang dapat dimaklumi, seperti tenggelamnya kapal atau kebakaran.
- Risiko Dinamis
Risiko dinamis muncul sebagai akibat dari perkembangan dan kemajuan teknologi.
-
Menurut Perpindahannya
Kedua, risiko bisnis dapat dikategorikan berdasarkan perpindahannya, yang mencakup:
- Risiko Dapat Dipindahkan
Jenis risiko di mana beban kerugian dapat dialihkan kepada pihak lain, sehingga akibat yang ditimbulkan dapat dikelola. Contoh konkretnya adalah asuransi.
- Risiko Tidak Dapat Dipindahkan
Klasifikasi risiko ini tidak memungkinkan perpindahan beban kerugian kepada pihak lain, sehingga perusahaan harus siap menanggung risiko tersebut.
-
Menurut Sumbernya
Ketiga, pengelompokan risiko usaha berdasarkan sumbernya mencakup risiko internal dan eksternal, dan berikut penjelasannya.
- Risiko Internal
Risiko internal adalah jenis risiko yang timbul dari dalam perusahaan, seperti kesalahan karyawan, gangguan operasional, atau kebocoran data.
- Risiko Eksternal
Risiko eksternal adalah risiko yang disebabkan oleh tindakan pihak luar yang berada di luar kendali perusahaan, seperti pencurian, bencana alam, perubahan regulasi pemerintah, dan lain sebagainya.
Cara Mengidentifikasi Risiko Bisnis
Mengidentifikasi risiko usaha sejak dini merupakan langkah penting dalam manajemen risiko. Hal ini memungkinkan pengusaha untuk memahami potensi ancaman yang mungkin mempengaruhi operasi perusahaan mereka dan mengambil tindakan yang sesuai untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko usaha sejak dini:
-
Analisis Industri dan Lingkungan
Pertama-tama, perlu untuk memahami secara mendalam industri tempat usaha Anda beroperasi. Ini mencakup memahami tren pasar, persaingan, peraturan pemerintah, dan faktor-faktor eksternal lainnya yang dapat memengaruhi bisnis Anda.
-
Konsultasi dengan Pakar
Berbicara dengan para ahli di bidang industri Anda atau mengonsultasikan diri dengan konsultan risiko dapat membantu mengidentifikasi risiko yang mungkin tidak terlihat secara langsung. Mereka dapat memberikan wawasan berharga tentang risiko potensial yang perlu diperhatikan.
-
Evaluasi Proses Operasional
Tinjau proses operasional perusahaan Anda secara menyeluruh. Ini termasuk menganalisis aliran kerja, sistem teknologi, dan prosedur operasional. Identifikasi area-area di mana terdapat potensi kerentanannya terhadap masalah atau kegagalan.
-
Pengumpulan Data dan Informasi
Mengumpulkan data dan informasi tentang sejarah risiko yang mungkin pernah dihadapi oleh perusahaan atau sejenisnya dalam industri yang sama. Ini dapat memberikan panduan tentang risiko yang mungkin muncul di masa depan.
-
Mengidentifikasi Risiko Spesifik
Tinjau berbagai kategori risiko, seperti risiko finansial, operasional, reputasi, dan lain-lain. Identifikasi risiko-risiko spesifik dalam setiap kategori ini yang mungkin berdampak pada bisnis Anda.
-
Melakukan Analisis SWOT
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dapat membantu mengidentifikasi risiko dan peluang yang terkait dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan serta faktor eksternal. Ini membantu dalam memahami risiko yang harus dihadapi.
-
Penggunaan Metode Analitis
Gunakan metode analitis seperti analisis regresi, analisis sensitivitas, atau analisis probabilitas untuk mengukur risiko secara lebih rinci. Metode ini dapat membantu dalam menilai dampak dan probabilitas risiko yang berbeda.
-
Berkomunikasi dengan Karyawan
Karyawan yang bekerja di berbagai departemen mungkin memiliki wawasan tentang risiko potensial dalam pekerjaan mereka. Berkomunikasi dengan mereka dan mendorong pelaporan risiko secara dini dapat membantu mengidentifikasi ancaman yang mungkin terlupakan.
Baca Juga: Mengenal Inovasi Produk dan Cara Merencanakannya
Cara Mengatasi Risiko Bisnis
Risiko bisnis adalah hal yang tidak bisa dihindari, tetapi ada cara untuk mengelola dan mengatasi risiko tersebut agar dampaknya dapat diminimalkan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi risiko bisnis:
-
Identifikasi Risiko
Langkah pertama dalam mengatasi risiko bisnis adalah mengidentifikasinya secara jelas. Analisis risiko yang cermat akan membantu Anda memahami risiko apa saja yang dapat memengaruhi bisnis Anda.
-
Evaluasi Risiko
Setelah mengidentifikasi risiko, langkah berikutnya adalah mengevaluasinya. Perlu diketahui sejauh mana risiko tersebut dapat memengaruhi bisnis Anda, baik dari segi dampak finansial maupun probabilitas terjadinya.
-
Pengembangan Strategi Mitigasi
Setelah mengevaluasi risiko, perlu mengembangkan strategi mitigasi yang tepat. Ini mungkin termasuk perubahan dalam operasional bisnis, penggunaan asuransi, atau diversifikasi produk dan pasar.
-
Manajemen Risiko yang Terus-Menerus
Manajemen risiko bukanlah tugas sekali-sekali, melainkan suatu proses berkelanjutan. Perlu secara rutin mengevaluasi risiko dan memastikan bahwa strategi mitigasi masih efektif.
-
Asuransi Bisnis
Asuransi adalah alat yang kuat untuk mengatasi risiko bisnis, terutama risiko finansial. Pastikan bisnis Anda memiliki asuransi yang sesuai untuk melindungi aset dan operasional Anda.
-
Diversifikasi
Diversifikasi bisnis, baik dalam produk, pasar, atau geografi, dapat membantu mengurangi risiko bisnis. Jika satu lini bisnis mengalami kesulitan, lini bisnis lainnya dapat memberikan perlindungan.
-
Perencanaan Krisis
Selalu siap menghadapi krisis. Anda perlu memiliki rencana darurat yang jelas untuk mengatasi situasi darurat yang mungkin muncul.
-
Penggunaan Teknologi
Menggunakan teknologi yang tepat, seperti perangkat lunak manajemen risiko, dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi risiko dengan lebih efisien.
-
Komitmen terhadap Kepatuhan dan Etika
Mematuhi peraturan dan etika bisnis adalah cara yang baik untuk menghindari risiko hukum dan reputasi yang dapat merugikan bisnis Anda.
-
Monitoring dan Pelaporan
Pantau risiko secara terus-menerus dan berkomunikasi secara terbuka dengan pihak-pihak terkait. Pelaporan risiko yang akurat dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
Mengatasi risiko bisnis bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan pendekatan yang hati-hati dan strategi yang tepat, banyak risiko dapat dihadapi dengan lebih baik. Penting untuk selalu siap dan proaktif dalam mengelola risiko agar bisnis Anda dapat terus berkembang dan bertahan dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian.