Perbedaan Profit dan Omzet dalam Bisnis, Tingkatkan dengan Cara Ini
4 menit baca
Perbedaan profit dan omzet sebenarnya sederhana. Jika profit lebih berkutat pada laba bersih, omzet lebih berfokus pada laba kotor. Tentu saja, penjabaran mengenai keduanya cukup kompleks, apalagi berhubungan dengan bisnis. Untuk itu, silakan baca artikel Bizhare di bawah ini, lengkap dengan cara meningkatkan profit dan omzet juga, loh!
Apa Itu Profit?
Profit adalah pendapatan bersih perusahaan. Angka profit didapatkan dari jumlah uang yang dihasilkan dari penjualan dalam periode tertentu, lalu dikurangi dengan harga pokok penjualan (HPP) dan biaya teknis lainnya, seperti listrik, air, gaji pegawai, perlengkapan, dan sebagainya.
Disadur situs Investopedia, profit adalah manfaat finansial yang didapatkan ketika pendapatan yang dihasilkan dari bisnis melebihi pengeluaran, biaya dan pajak.
Biasanya, dalam usaha kecil, profit biasanya langsung dikantongi pemilik bisnis. Namun, pada perusahaan publik, perusahaan wajib membayar profit kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Baca Juga: Pengertian Dividen dan Cara Menghitungnya
Apakah Profit sama dengan Keuntungan?
Iya, profit sama dengan keuntungan. Argumen ini diperkuat oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia, di mana profit memiliki arti untung, keuntungan, atau manfaat. Profit juga sering disebut sebagai laba.
Nantinya, setiap profit yang diperoleh sebuah bisnis akan disalurkan kembali oleh pemiliknya. Profit tersebut bisa disimpan atau diinvestasikan kembali dalam berbagai aset yang ada di pasar modal.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa profit adalah keuntungan yang didapat perusahaan setelah pendapatan dikurangi semua pengeluaran, biaya operasional, dan pajak.
Cara Meningkatkan Profit Bisnis
Setiap perusahaan pasti mengharapkan profit atau keuntungan sebanyak mungkin. Sayangnya, tidak semudah itu untuk menghasilkan profit yang sesuai target. Berikut strategi meningkatkan profit bisnis yang bisa diterapkan dalam usaha Anda.
Menambah Produk atau Layanan
Salah satu cara efektif untuk menaikkan profit perusahaan adalah dengan menambah jumlah produk yang Anda jual. Apabila dihitung secara matematika, dengan menambah produk di pasaran, peluang Anda mendapatkan revenue dan imbal hasil juga akan meningkat.
Menaikan Nilai Jual
Dengan menaikkan dan menambah kualitas produk, Anda berpeluang untuk meningkatkan profit dalam jumlah fantastis. Pelanggan juga tidak akan keberatan membayar lebih untuk mendapatkan kualitas produk terbaik. Namun sebelumnya, jangan lupa lakukan riset pasar untuk mengetahui strategi ini worth atau tidak.
Memperluas Target Penjualan
Sebelum mulai berjualan, Anda harus menentukan target pasar yang sesuai dengan produk yang Anda tawarkan. Jika dirasa memungkinkan, Anda bisa memperluas target pasar, baik dari segi jenis kelamin, usia, demografi, lokasi dan lain sebagainya.
Mengurangi Biaya Operasional
Cara meningkatkan profit bisnis selanjutnya adalah mengurangi biaya operasional, baik dari produksi, pemasaran hingga penjualan. Intinya, semua pengeluaran yang digelontorkan perusahaan harus efisien dan tepat sasaran.
Manfaatkan Media Sosial dan e-Commerce
Jika saat ini Anda hanya memiliki usaha offline, perluaslah dengan memasuki ranah online. Anda harus mulai melakukan pemasaran menggunakan platform online seperti Instagram, Facebook, e-commerce, dan lainnya.
Apa itu Omzet?
Omzet adalah pendapatan kotor perusahaan. Angka omzet didapat dari seluruh proses operasional bisnis, termasuk diskon dan barang yang dikembalikan oleh pembeli, serta HPP dan biaya teknis lainnya.
Definisi ini diperkuat oleh Investopedia, di mana omzet merupakan konsep akuntansi yang menghitung seberapa cepat suatu bisnis melakukan operasinya atau menjual produknya.
Nah, omzet sebuah perusahaan biasanya menjadi acuan untuk menilai apakah perusahaan termasuk bisnis skala kecil, menengah, atau besar. Umumnya, omzet sering disebut sebagai laba kotor atau bruto.
Cara Meningkatkan Omzet Penjualan
Tidak jauh berbeda dengan meningkatkan profit, cara meningkatkan omzet penjualan membutuhkan dedikasi dan kreativitas yang tinggi dari para pelaku usaha. Berikut daftarnya!
Perkuat Branding Produk
Cara meningkatkan omzet penjualan pertama adalah memperkuat branding produk. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Nielsen, 60% konsumen lebih menyukai membeli produk dari brand yang sudah mereka kenal dan ketahui. Maka dari itu, perkuat image produk Anda dengan melakukan strategi pemasaran yang matang.
Menerapkan SEO dan SEM
Jangan pernah remehkan kekuatan Google Search. Beberapa survei menyebut 90% pembeli akan memilih situs yang bertengger di halaman pertama mesin pencari. Maka dari itu, optimalkan situs produk Anda dengan menggunakan strategi Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM).
Gunakan Tawaran Diskon
Strategi diskon sejauh ini sangat efektif untuk diterapkan pada bisnis manapun. Hal ini disebabkan orang-orang lebih tertarik melihat dan membeli barang yang sedang mendapat potongan harga. Jadi, pertimbangkan untuk memberikan diskon secara wajar kepada produk Anda. Hasilnya, omset penjualan Anda naik dengan efektif.
Terapkan Strategi Bundling Package
Tak hanya mampu mendongkrak omset penjualan, strategi ini juga bisa diterapkan untuk memperkecil biaya promosi serta memberi nilai tambah yang lebih besar kepada konsumen. Dengan menjual paket bundling, Anda juga mempercepat perputaran produk, sehingga tidak ada produk yang terlalu lama berada di gudang.
Manfaatkan Media Sosial
Sama halnya seperti meningkatkan profit, Anda harus memperluas jaringan pasar dengan memasuki ranah online. Anda bisa mulai melakukan pemasaran menggunakan platform online seperti Twitter, Instagram, Facebook, e-commerce, dan sebagainya.
Perbedaan Profit dan Omzet
Setelah memahami cara meningkatkan omzet penjualan serta profit perusahaan, kini tibalah Teman Bizharian pada satu pertanyaan besar. Apa bedanya profit dan omzet?
Bedanya terletak pada definisi kedua istilah itu sendiri. Jika profit merupakan keuntungan atau laba bersih yang diperoleh setelah dikurangi pengeluaran, biaya operasional, dan pajak, omzet adalah total pendapatan perusahaan yang belum dikurangi biaya-biaya tersebut.
Dari penjabaran di atas, secara logika jumlah omzet memang seharusnya lebih besar dibanding profit. Menariknya, omzet dan profit dapat diperoleh dalam satu waktu jika penjualan Anda yang terus meningkat dan memiliki cash flow yang sehat.
Tentunya untuk mengatur omzet dan profit diperlukan ketelitian dan strategi yang matang karena dua hal tersebut sangat krusial bagi keberlangsungan perusahaan.
Semoga dengan artikel ini, Teman Bizharian bisa makin memahami apa itu omzet dan profit serta perbedaannya. Dari sini, Anda bisa belajar untuk membangun perusahaan yang sukses dan bonafit.