Bisnis B2B: Pengertian, Karakteristik, dan Cara Kerjanya
4 menit baca
Bisnis B2B adalah salah satu jenis bisnis yang bertujuan untuk saling menguntungkan antara dua perusahaan. Bisnis ini menjadi semakin populer di era digital, karena banyaknya platform online yang memudahkan transaksi bisnis antara perusahaan. Berikut ulasan selengkapnya!
Apa Itu Bisnis B2B?
Bisnis B2B (Business-to-Business) adalah jenis bisnis di mana produk atau jasa dijual antara dua perusahaan sebagai pelanggan. Bisnis ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti penjualan grosir, pengadaan, outsourcing, dan lainnya.
Contohnya, perusahaan A dapat menjual bahan baku kepada perusahaan B untuk diolah menjadi produk jadi. Atau, perusahaan A dapat menyediakan jasa konsultasi kepada perusahaan B untuk meningkatkan efisiensi operasi mereka.
Karakteristik Bisnis B2B
Bisnis business-to-business memiliki ciri dan karakteristik yang membedakannya dengan model bisnis lain. Berikut daftar lengkapnya!
-
Relasi Bisnis Jangka Panjang
Bisnis B2B biasanya melibatkan relasi bisnis jangka panjang antara dua atau lebih perusahaan. Artinya, perusahaan harus bisa membangun kepercayaan dengan mitra bisnis. Tak hanya itu, perusahaan harus memastikan bahwa produk atau layanan yang mereka tawarkan memenuhi kebutuhan bisnis mitra mereka dengan konsisten dan tepat waktu.
-
Kualitas Produk atau Layanan yang Tinggi
Produk atau layanan yang ditawarkan dalam bisnis B2B biasanya memiliki nilai dan kompleksitas yang lebih tinggi daripada model bisnis lain. Oleh karena itu, kualitas produk atau layanan yang tinggi sangat penting dalam bisnis ini.
-
Harga yang Fleksibel
Harga yang fleksibel juga menjadi karakteristik bisnis B2B. Karena bisnis ini melibatkan jumlah pesanan yang besar, harga biasanya dapat dinegosiasikan dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis masing-masing.
-
Proses Pembelian yang Panjang dan Kompleks
Proses pembelian dalam bisnis B2B biasanya lebih panjang dan kompleks. Proses ini melibatkan beberapa orang dalam organisasi, di mana mereka harus membuat keputusan pembelian berdasarkan berbagai faktor, termasuk kualitas produk atau layanan, harga, reputasi perusahaan, dan faktor lainnya.
-
Pemasaran Berfokus pada Fungsionalitas Produk atau Layanan
Dalam bisnis ini, pemasaran biasanya lebih berfokus pada fungsionalitas produk atau layanan daripada aspek emosional atau estetika. Hal ini dikarenakan keputusan pembelian dalam bisnis ini didasarkan pada kriteria fungsional dan bisnis, bukan pada preferensi pribadi seperti dalam bisnis lainnya.
-
Layanan Pelanggan yang Konsisten dan Responsif
Karakteristik bisnis B2B lainnya adalah layanan pelanggan yang konsisten dan responsif. Karena bisnis melibatkan relasi bisnis jangka panjang, penting untuk menjaga hubungan yang baik dengan mitra bisnis. Oleh karena itu, layanan pelanggan yang konsisten dan responsif sangat penting untuk memastikan kepuasan pelanggan.
Baca Juga: Perbedaan Profit dan Omzet dalam Bisnis, Tingkatkan dengan Cara Ini
Contoh Bisnis Usaha B2B
Setelah mengetahui pengertian dan karakteristik usaha B2B, bisa jadi Anda akan tertarik dengan model bisnis ini. Meskipun memiliki risiko yang tinggi, bisnis ini sangat menjanjikan dari segi pendapatan tetap yang stabil. Berikut ide contoh yang bisa Anda adaptasi!
-
Pemasok Bahan Mentah
Salah satu contoh bisnis B2B yang tingkat demandnya tinggi adalah pemasok bahan mentah. Apalagi, harga bahan mentah yang dibeli perusahaan B2B biasanya jauh lebih murah dan berkualitas bagus. Tak heran, banyak perusahaan B2C bekerja sama dengan usaha B2B untuk memasok bahan baku.
-
Product Marketing Service
Saat ini, banyak sekali perusahaan B2B yang bekerja di bidang advertising dan media sosial. Perusahaan ini menawarkan jasa pengelolaan akun dan pemasaran untuk menarik konsumen. Mereka biasanya menawarkan jasa kepada perusahaan B2C yang tidak memiliki budget pemasaran memadai.
-
Web Development
Web development menjadi salah satu contoh usaha B2B yang berkembang pesat belakangan ini. Apalagi, kini hampir semua perusahaan ataupun bisnis memiliki website resmi. Tentu, laman online itu harus dikembangkan dan dirawat agar bisa menarik konsumen secara online.
-
Jasa Cleaning Service
Saat ini sedang berkembang perusahaan outsourcing yang secara khusus melayani jasa cleaning service. Kehadiran perusahaan ini sangat membantu perusahaan-perusahaan besar, di mana mereka tidak perlu repot-repot untuk melakukan pelatihan karyawan atau pengadaan alat cleaning service. Semuanya sudah disajikan perusahaan yang bersangkutan.
-
Jasa Security
Sama halnya seperti jasa cleaning service, saat ini banyak perusahaan atau agensi yang menyediakan layanan keamanan. Perusahaan jenis ini biasanya memiliki banyak karyawan yang sudah dilatih untuk dikirimkan ke perusahaan klien untuk menjaga bangunan kantornya. Tentu saja, hal tersebut memudahkan perusahaan dan tidak perlu repot-repot merekrut dan melatih karyawan baru.
Baca Juga: 10 Ide Bisnis Sampingan yang Paling Cuan di Tahun 2023
Perbedaan Bisnis B2B dan B2C
Ada dua istilah yang akan Anda temukan saat berhadapan dengan dunia bisnis, yakni B2B (Business-to-Business) dan B2C (Business-to-Consumer). Lalu, kira-kira apa yang membedakan keduanya?
Bisnis B2B memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari bisnis B2C. Sebagai contoh, dalam bisnis B2B, produk atau layanan yang ditawarkan biasanya memiliki nilai tinggi dan kompleksitas yang tinggi, sementara dalam bisnis B2C, produk atau layanan yang ditawarkan biasanya lebih sederhana dan harganya lebih terjangkau.
Bisnis B2B juga sering melibatkan jumlah pesanan yang besar dengan frekuensi pesanan yang lebih rendah daripada bisnis B2C. Bisnis B2B juga lebih cenderung untuk melakukan pembayaran melalui faktur, dibandingkan dengan pembayaran tunai yang lebih umum dalam bisnis B2C.
Selain itu, perusahaan B2B juga memiliki proses pembelian yang lebih panjang dan kompleks. Proses pembelian biasanya melibatkan beberapa orang dalam organisasi, dan keputusan pembelian tidak hanya didasarkan pada harga, tetapi juga pada kualitas produk, reputasi perusahaan, dan faktor lainnya.
Cara Kerja Bisnis B2B
Cara kerja perusahaan B2B melibatkan beberapa tahap, seperti proses penjualan dan strategi pemasaran yang konsisten. Berikut ulasannya!
-
Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Perusahaan B2B harus memahami kebutuhan konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan riset pasar untuk memahami pasar dan pesaing. Setelah itu, B2B harus mengidentifikasi apa yang diinginkan oleh pelanggan dan menawarkan produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan mereka.
-
Proses Penjualan
Proses penjualan di perusahaan B2B seringkali lebih kompleks dan membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan bisnis model lain. Penjualan biasanya melibatkan beberapa tahap, mulai dari prospek, presentasi, negosiasi, hingga pengiriman produk. Perusahaan B2B harus memiliki proses penjualan yang baik dan dapat diandalkan untuk memastikan kesuksesan bisnis mereka.
-
Strategi Pemasaran
Perusahaan B2B biasanya menggunakan pemasaran yang lebih terfokus, seperti pameran dagang, publikasi, dan email pemasaran. Selain itu, B2B harus membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan mereka dengan memberikan layanan pelanggan yang baik dan memperkuat branding mereka.
-
Pengiriman Produk
Produk dalam B2B biasanya dikirim dalam jumlah besar dan membutuhkan logistik yang baik. Perusahaan B2B harus memiliki sistem pengiriman yang andal dan dapat diandalkan untuk memastikan produk dikirim dengan aman dan tepat waktu.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan untuk memulai bisnis B2B, perusahaan harus memiliki strategi yang tepat, menjaga kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, membangun hubungan yang baik dengan mitra bisnis, hingga memilih platform yang tepat.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Teman Bizharian yang ingin memulai bisnis B2B atau Anda yang ingin meningkatkan usaha B2B yang sudah ada.