Apa Itu Balance Sheet? Simak Pengertian, Komponen, dan Contohnya Berikut Ini
5 menit baca
Dalam dunia bisnis dan akuntansi, balance sheet atau neraca keuangan merupakan salah satu laporan keuangan utama yang sangat penting. Banyak pengusaha dan akuntan mengandalkannya untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang posisi keuangan perusahaan pada titik waktu tertentu. Namun, apa sebenarnya balance sheet itu, dan bagaimana cara menyusunnya dengan benar?
Apa Itu Balance Sheet? Apakah Sama dengan Neraca Keuangan?
Balance sheet atau neraca keuangan adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pada waktu tertentu, termasuk aset, kewajiban, dan ekuitas. Balance sheet mencerminkan keseimbangan antara apa yang dimiliki perusahaan (aset) dan sumber dana untuk memperoleh aset tersebut (kewajiban dan ekuitas).
Balance sheet memiliki peran vital dalam dunia bisnis karena memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menilai kesehatan finansial suatu perusahaan. Dengan balance sheet, pemangku kepentingan dapat memahami likuiditas, solvabilitas, dan kapasitas perusahaan untuk membiayai operasinya serta memenuhi kewajiban keuangannya.
Baca Juga: Laporan Keuangan Perusahaan: Manfaat, Jenis, dan Unsurnya
Pentingnya Balance Sheet
Balance sheet memiliki peran yang sangat penting dalam dunia bisnis dan keuangan. Laporan ini tidak hanya memberikan gambaran tentang kesehatan finansial suatu perusahaan, tetapi juga membantu dalam pengambilan keputusan strategis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa balance sheet sangat penting.
-
Mengukur Kesehatan Keuangan
Balance sheet memungkinkan pemangku kepentingan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dengan melihat jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi apakah perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya.
-
Membantu Pengambilan Keputusan
Dengan memberikan informasi yang akurat tentang posisi keuangan, balance sheet membantu manajemen dalam membuat keputusan yang tepat terkait investasi, pembiayaan, dan operasional. Hal ini juga bermanfaat bagi investor yang ingin menilai potensi keuntungan dan risiko yang terkait dengan perusahaan.
-
Memonitor Perkembangan Usaha
Dengan menyusun balance sheet secara berkala, perusahaan dapat memantau perubahan dalam aset, kewajiban, dan ekuitas dari waktu ke waktu. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
-
Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan
Balance sheet yang lengkap dan akurat dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata pemangku kepentingan, termasuk kreditur, investor, dan mitra bisnis. Laporan ini menunjukkan transparansi dan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan keuangan yang baik.
-
Memenuhi Persyaratan Regulasi
Beberapa lembaga hukum mengharuskan perusahaan untuk menyusun dan melaporkan balance sheet sebagai bagian dari kewajiban regulasi. Memastikan bahwa balance sheet disusun dengan benar membantu perusahaan memenuhi persyaratan hukum dan menghindari potensi sanksi.
Cara Membuat Balance Sheet
Menyusun balance sheet atau neraca keuangan mungkin tampak rumit bagi beberapa orang, terutama yang baru mengenal akuntansi. Namun, dengan panduan yang tepat, proses ini bisa menjadi lebih terstruktur dan mudah dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat balance sheet yang akurat dan informatif:
-
Pengumpulan Data Keuangan
Langkah pertama dalam menyusun balance sheet adalah mengumpulkan semua data keuangan yang relevan. Data ini mencakup informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan. Pastikan data yang dikumpulkan sudah melalui proses verifikasi dan validasi untuk menghindari kesalahan.
-
Klasifikasi Aset
Setelah data keuangan terkumpul, langkah berikutnya adalah mengklasifikasikan aset. Aset biasanya dibagi menjadi dua kategori utama: aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar mencakup kas, piutang, dan persediaan yang dapat dicairkan dalam waktu satu tahun. Aset tidak lancar meliputi aset tetap seperti tanah, bangunan, dan peralatan, serta aset tidak berwujud seperti hak paten.
-
Klasifikasi Kewajiban
Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan kewajiban. Kewajiban juga dibagi menjadi dua kategori utama: kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban lancar adalah utang yang harus dilunasi dalam waktu satu tahun, seperti utang dagang dan pajak terutang. Kewajiban jangka panjang adalah utang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, seperti obligasi dan hipotek.
-
Penghitungan Ekuitas
Setelah aset dan kewajiban diklasifikasikan, hitung ekuitas perusahaan. Ekuitas dihitung sebagai selisih antara total aset dan total kewajiban. Ekuitas mencakup modal pemilik atau pemegang saham, serta laba ditahan yang tidak dibagikan sebagai dividen.
-
Penyusunan Balance Sheet
Dengan semua data yang sudah diklasifikasikan dan dihitung, langkah terakhir adalah menyusun balance sheet dalam format yang sesuai. Balance sheet biasanya terdiri dari dua bagian utama: sisi kiri yang mencantumkan aset, dan sisi kanan yang mencantumkan kewajiban dan ekuitas. Pastikan total aset sama dengan total kewajiban ditambah ekuitas, sehingga balance sheet seimbang.
Baca Juga: 21 Peluang Usaha yang Belum Banyak Pesaing, Cepat Cuan!
Contoh Balance Sheet
Pada bagian ini, Bizhare akan menyajikan contoh balance sheet sederhana yang menggambarkan bagaimana informasi keuangan disusun dan disajikan dalam format yang tersedia.
T ABC
Balance Sheet per 31 Desember 2023
Komponen dalam Membuat Balance Sheet atau Neraca Keuangan
Balance sheet adalah laporan yang mencakup rincian modal (ekuitas), kekayaan (aset), dan kewajiban (utang) suatu perusahaan. Ketiga komponen ini merupakan elemen penting yang harus ada dalam balance sheet. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing komponen.
-
Modal atau Ekuitas
Komponen pertama dalam balance sheet adalah modal atau ekuitas. Ini mewakili hak pemegang saham atas total aset perusahaan, yang digolongkan sebagai kekayaan bersih. Modal dihitung dari selisih antara jumlah aset dan kewajiban perusahaan. Fungsi modal adalah sebagai sumber keuangan utama sebelum perusahaan menghasilkan laba. Contoh komponen ini meliputi saham yang dibeli, setoran modal, dan saldo laba.
-
Aset atau Aktiva
Aset atau aktiva adalah komponen lain dalam balance sheet. Ini mencakup seluruh kekayaan atau sumber daya yang dimiliki perusahaan yang dapat memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Aset biasanya terbagi menjadi dua jenis:
-
Aset Lancar
Aset lancar adalah aset yang dapat dicairkan dalam jangka pendek, biasanya dalam waktu satu tahun. Contoh aset lancar meliputi kas, persediaan barang, piutang, dan biaya yang dibayar di muka.
-
Aset Tidak Lancar
Aset tidak lancar adalah aset yang tidak dapat dijual atau digunakan sebagai alat pembayaran dalam jangka pendek. Aset ini umumnya tidak dapat diukur dengan jelas. Contoh aset tidak lancar termasuk tanah, bangunan, dan peralatan.
-
Kewajiban atau Pasiva
Komponen terakhir dari balance sheet adalah kewajiban atau pasiva. Kewajiban adalah hal-hal yang harus diselesaikan oleh perusahaan kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu, baik jangka panjang maupun pendek. Kewajiban sering disebut sebagai liabilitas dan mencakup utang, uang muka, dan biaya yang harus dibayar.
Dalam kategori jangka panjang, kewajiban perusahaan dapat mencakup obligasi, sewa, atau hutang hipotek yang memiliki waktu pembayaran lebih lama. Sementara itu, kewajiban jangka pendek biasanya harus diselesaikan dalam waktu maksimal satu tahun, seperti utang dagang, pajak, atau utang wesel.
Baca Juga: 30 Ide Bisnis Digital yang Bisa Anda Coba di Tahun 2024
#AmankanPerusahaanMu dengan Investasi di Bizhare Institusi
Pernahkah Anda berpikir untuk menginvestasikan dana idle perusahaan Anda ke platform investasi tepercaya? Tak hanya efektif, strategi ini sangat bagus untuk mengembangkan meningkatkan dana perusahaan Anda secara signifikan, loh.
Bizhare Institusi adalah fitur bagi perusahaan yang ingin mengelola dan mengembangkan dana idle mereka ke berbagai efek yang tersedia, mulai dari saham, obligasi dan sukuk secara urun dana atau crowdfunding di platform Bizhare.
Menariknya, Bizhare Institusi tidak hanya menyediakan akses eksklusif ke berbagai instrumen investasi, tetapi juga menawarkan kemudahan dalam pengelolaan dana perusahaan.
Baca Juga: 7 Cara Amankan Keuangan Perusahaan, Mari Investasi!
Dengan berinvestasi melalui crowdfunding di Bizhare, perusahaan dapat memanfaatkan dana idlenya secara efisien dan meraih potensi keuntungan yang optimal. Keuntungan dari investasi tersebut tidak hanya dirasakan oleh perusahaan, tetapi juga oleh para investor yang berpartisipasi dalam crowdfunding.
Yang paling menarik, dividend yield yang bisa Anda terima dari investasi di Bizhare Institusi adalah 10–18% per tahun berdasarkan data historis. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan Anda berinvestasi di instrumen lainnya.
Jadi, Anda bisa menikmati liburan dengan nyaman karena dana idle perusahaan Anda berada di tangan yang tepat untuk dikembangkan secara optimal. Tenang saja, Anda memantau perkembangannya melalui platform Bizhare Institusi.
Jika tertarik, silakan membaca panduan pendaftaran dan investasi akun Bizhare Institusi dengan mengeklik button di bawah ini.