Apa Perbedaan Laba Berjalan dan Laba Ditahan?
4 menit baca
Dalam dunia akuntansi, perbedaan antara “Laba Berjalan” dan “Laba Ditahan” seringkali membingungkan. Meskipun kedua istilah tersebut terkait dengan keuangan perusahaan, keduanya memiliki arti dan penggunaan yang berbeda. Untuk itulah, pelajari perbedaan antara laba berjalan dan laba ditahan di sini!
Pengertian Laba Berjalan
Laba berjalan, yang juga dikenal sebagai laba bersih atau laba tahun berjalan, merujuk pada keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan dalam satu periode akuntansi, biasanya dalam satu tahun.
Laba berjalan dihitung dengan mengurangi semua biaya dan beban operasional perusahaan dari pendapatan total yang diperoleh dalam periode tersebut. Laba berjalan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan dalam periode waktu tertentu.
Baca Juga: Akuisisi Perusahaan: Pengertian, Jenis, dan Alasannya
Manfaat Laba Berjalan
Laba berjalan memiliki beberapa manfaat penting bagi perusahaan. Berikut daftar lengkapnya!
- Indikator Kinerja: Laba berjalan menjadi indikator utama kinerja keuangan perusahaan dalam satu periode akuntansi.
- Keputusan Dividen: Laba berjalan digunakan sebagai dasar untuk menghitung dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham.
- Evaluasi Investasi: Laba berjalan memberikan gambaran tentang potensi pengembalian investasi kepada calon investor atau pihak yang berencana untuk berinvestasi dalam perusahaan.
- Penilaian Kredit: Laba berjalan digunakan oleh pihak kreditur untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang dan kewajiban finansial.
- Perencanaan Keuangan: Laba berjalan membantu manajemen perusahaan dalam merencanakan keuangan dan mengambil keputusan terkait penggunaan sumber daya keuangan.
Pengertian Laba Ditahan
Laba ditahan, atau yang sering disebut juga sebagai retained earnings, merujuk pada bagian dari laba berjalan yang tidak dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.
Laba ditahan merupakan akumulasi dari laba yang dihasilkan oleh perusahaan dari tahun ke tahun dan belum dibagikan kepada pemegang saham.
Laba ditahan dapat digunakan oleh perusahaan untuk berbagai tujuan, seperti investasi dalam pengembangan bisnis, pembayaran utang, atau cadangan untuk masa depan.
Baca Juga: Perusahaan Joint Venture: Pengertian, Manfaat, Dasar Hukum, & Contohnya
Manfaat Laba Ditahan
Laba ditahan memiliki manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Berikut daftar lengkapnya!
- Sumber Pendanaan Internal: Laba ditahan dapat digunakan sebagai sumber pendanaan internal untuk ekspansi bisnis atau pengembangan proyek baru.
- Stabilitas Keuangan: Laba ditahan mencerminkan stabilitas keuangan perusahaan dan kemampuannya untuk menghadapi situasi yang tidak terduga.
- Investasi dan Pengembangan: Laba ditahan dapat diinvestasikan dalam pengembangan bisnis, pembayaran utang, atau cadangan untuk masa depan.
- Kemandirian Keuangan: Laba ditahan membantu perusahaan menjadi mandiri secara finansial tanpa bergantung sepenuhnya pada sumber pendanaan eksternal.
- Peningkatan Nilai Perusahaan: Laba ditahan yang cukup besar dapat meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan investor.
Perbedaan Laba Berjalan dan Laba Ditahan
Meskipun terkait dengan keuntungan perusahaan, terdapat perbedaan penting antara laba berjalan dan laba ditahan. Berikut ulasan selengkapnya!
-
Sumber Laba
Laba berjalan merupakan keuntungan yang diperoleh dalam satu periode akuntansi, sedangkan laba ditahan merupakan akumulasi laba dari tahun ke tahun.
-
Penggunaan Laba
Laba berjalan cenderung digunakan untuk membayar dividen kepada pemegang saham dan membiayai kegiatan operasional perusahaan. Sementara itu, laba ditahan dapat digunakan sebagai sumber pendanaan internal untuk ekspansi bisnis atau proyek baru.
-
Peran dalam Laporan Keuangan
Laba berjalan tercatat dalam laporan laba rugi (income statement) perusahaan, sedangkan laba ditahan tercatat dalam neraca (balance sheet) sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham.
Baca Juga: Laporan Keuangan Perusahaan: Manfaat, Jenis, dan Unsurnya
Cara dan Rumus Menghitung Laba Berjalan
Penghitungan laba berjalan dapat dilakukan dengan serangkaian rumus yang dapat Anda baca di bawah ini.
Laba Berjalan = Pendapatan Usaha – Biaya dan Beban
Langkah-langkah dalam menghitung laba berjalan:
- Tentukan Pendapatan Usaha: Jumlahkan semua pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa perusahaan dalam periode akuntansi tertentu.
- Hitung Biaya dan Beban: Jumlahkan semua biaya produksi, biaya operasional, beban bunga, pajak, dan beban lainnya yang terkait dengan kegiatan perusahaan.
- Kurangi Biaya dan Beban dari Pendapatan Usaha: Kurangi total biaya dan beban dari pendapatan usaha untuk mendapatkan laba berjalan.
Cara dan Rumus Menghitung Laba Ditahan
Rumus untuk menghitung laba ditahan adalah sebagai berikut:
Laba Ditahan = Laba Berjalan – Dividen + Laba Tahun Sebelumnya – Rugi Tahun Sebelumnya
Langkah-langkah dalam menghitung laba ditahan:
- Tentukan Laba Berjalan: Gunakan rumus di atas untuk menghitung laba berjalan perusahaan.
- Kurangi Dividen: Kurangi jumlah dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dari laba berjalan.
- Tambahkan Laba Tahun Sebelumnya: Jika perusahaan memiliki laba ditahan dari tahun sebelumnya, tambahkan jumlah tersebut ke laba yang akan ditahan.
- Kurangi Rugi Tahun Sebelumnya: Jika perusahaan memiliki rugi dari tahun sebelumnya, kurangi jumlah tersebut dari laba yang akan ditahan.
Simulasi Perhitungan Laba Berjalan dan Ditahan
Perusahaan ABC memiliki pendapatan usaha sebesar Rp1.000.000.000 dalam satu periode akuntansi. Biaya dan beban total perusahaan adalah Rp600.000.000. Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sebesar Rp200.000.000. Perusahaan juga memiliki laba ditahan dari tahun sebelumnya sebesar Rp100.000.000 dan tidak ada rugi dari tahun sebelumnya.
Menghitung Laba Berjalan:
Pendapatan Usaha = Rp1.000.000.000
Biaya dan Beban = Rp600.000.000
Laba Berjalan = Pendapatan Usaha – Biaya dan Beban
Laba Berjalan = Rp1.000.000.000 – Rp600.000.000
Laba Berjalan = Rp400.000.000
Menghitung Laba Ditahan:
Laba Berjalan = Rp400.000.000
Dividen = Rp200.000.000
Laba Tahun Sebelumnya = Rp100.000.000
Rugi Tahun Sebelumnya = Rp0 (tidak ada rugi tahun sebelumnya)
Laba Ditahan = Laba Berjalan – Dividen + Laba Tahun Sebelumnya – Rugi Tahun Sebelumnya
Laba Ditahan = Rp400.000.000 – Rp200.000.000 + Rp100.000.000 – Rp0
Laba Ditahan = Rp300.000.000
Dengan demikian, laba ditahan perusahaan ABC setelah periode akuntansi tersebut adalah sebesar Rp300.000.000.
Faktor yang Mempengaruhi Laba Ditahan
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah laba ditahan suatu perusahaan antara lain:
-
Kebutuhan Investasi
Jumlah laba yang ditahan dipengaruhi oleh kebutuhan perusahaan untuk melakukan investasi dalam pengembangan produk, ekspansi bisnis, atau investasi jangka panjang lainnya. Semakin tinggi kebutuhan investasi, semakin rendah laba yang akan ditahan.
-
Dividen yang Dibagikan
Jumlah dividen yang dibagikan kepada pemegang saham juga mempengaruhi laba ditahan. Semakin besar dividen yang dibagikan, semakin rendah laba yang akan ditahan.
-
Keadaan Keuangan Perusahaan
Jika perusahaan menghadapi masalah keuangan atau memiliki kewajiban yang harus dipenuhi, laba ditahan mungkin akan digunakan untuk menutupi kerugian atau membayar hutang. Hal ini dapat mengurangi jumlah laba yang ditahan.
-
Kebijakan Manajemen
Kebijakan manajemen perusahaan juga dapat mempengaruhi laba ditahan. Beberapa perusahaan mungkin memilih untuk membagikan sebagian besar laba kepada pemegang saham, sedangkan perusahaan lain mungkin memilih untuk mempertahankan sebagian besar laba sebagai cadangan untuk keperluan masa depan.
-
Kebijakan Pajak
Peraturan pajak juga dapat mempengaruhi laba ditahan. Beberapa negara menerapkan pajak atas laba ditahan perusahaan, yang dapat mendorong perusahaan untuk membagikan lebih banyak laba kepada pemegang saham.
Baca Juga: Sistem Franchise: Panduan Lengkap untuk Memulai Bisnis Waralaba
Dalam dunia akuntansi, laba berjalan dan laba ditahan adalah dua konsep yang penting. Laba berjalan mencerminkan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan dalam satu periode akuntansi, sedangkan laba ditahan merupakan akumulasi laba dari tahun ke tahun.
Keduanya memiliki manfaat yang berbeda dan peran penting dalam laporan keuangan perusahaan. Memahami perbedaan antara laba berjalan dan laba ditahan dapat membantu pengambilan keputusan keuangan yang tepat dan strategi bisnis yang baik.