Apa itu Hilirisasi? Ini Pengertian, Contoh, & Manfaatnya
4 menit baca
Hilirisasi adalah sebuah konsep yang mampu mendukung kekuatan industri dalam negeri. Dengan mengolah bahan baku mentah jadi produk jadi, sebuah negara mampu menerima pendapatan berkali-kali lipat dibanding sebelumnya. Hal inilah yang membuat Indonesia sempat menghadapi gugatan Uni Eropa di World Trade Organization (WTO) terkait kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel. Berikut ulasan selengkapnya!
Apa itu Hilirisasi?
Hilirisasi adalah suatu strategi untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk atau komoditas dengan cara mengubahnya menjadi produk yang lebih kompleks atau memiliki nilai tambah yang lebih tinggi.
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hilirisasi atau penghiliran adalah pengolahan bahan baku menjadi barang siap pakai.
Istilah “hilirisasi” sendiri merupakan gabungan dari “hilir” dan “-isasi”, yang artinya perkembangan industri yang menghasilkan bahan baku (industri hulu) menjadi industri yang mengolah bahan menjadi barang jadi (industri hilir).
Hilirisasi bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dari suatu produk dengan menghasilkan produk yang lebih kompleks, bervariasi, dan memiliki nilai tambah yang lebih tinggi.
Contoh dari hilirisasi adalah di bidang industri, ketika suatu negara tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga memprosesnya menjadi produk jadi sebelum diekspor. Ini dapat mencakup pemrosesan, manufaktur, dan kegiatan lainnya yang meningkatkan nilai produk sebelum mencapai konsumen akhir.
Hilirisasi dapat menjadi strategi penting untuk negara-negara yang ingin meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
Baca Juga: Investasi Publik: Pengertian, Jenis, dan Hambatannya
Contoh Hilirisasi di berbagai Bidang
Contoh-contoh yang akan disajikan di bawah ini mencerminkan berbagai sektor, di mana hilirisasi dapat diterapkan untuk meningkatkan nilai tambah produk dan menciptakan peluang ekonomi lebih lanjut.
-
Contoh Hilirisasi Pertanian
Hilirisasi pada sektor pertanian dapat melibatkan pengolahan hasil pertanian menjadi produk makanan olahan, seperti pengolahan buah-buahan menjadi jus atau sereal, dan pengolahan produk susu menjadi yogurt atau keju.
-
Contoh Hilirisasi Pertambangan
Untuk meningkatkan nilai ekonomisnya, bijih nikel yang baru saja ditambang tidak langsung diekspor, melainkan diolah menjadi berbagai produk, mulai dari stainless steel, feronikel (FeNi), mixed sulphide precipitate (MSP), nickel pig iron (NPI), ni-matte, dan mixed hydroxide precipitate (MHP).
-
Contoh Hilirisasi Digital
Hilirisasi digital dapat berupa pengembangan perangkat lunak, pembuatan perangkat keras, atau penyediaan layanan yang lebih kompleks seperti solusi perangkat lunak khusus atau layanan manajemen IT.
-
Contoh Hilirisasi Perikanan
Pengolahan ikan menjadi produk olahan, seperti ikan asin, fillet ikan beku, atau produk makanan laut yang lebih kompleks seperti sarden kalengan.
-
Contoh Hilirisasi Industri Minyak dan Gas
Produk minyak bumi dapat mencakup pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar, pelumas, dan berbagai produk petrokimia seperti plastik, pupuk, atau bahan kimia lainnya.
-
Contoh Hilirisasi Industri Tekstil
Pada sektor tekstil, hilirisasi bisa melibatkan pengolahan serat menjadi kain, pakaian jadi, atau produk tekstil dengan nilai tambah seperti tekstil teknis untuk industri tertentu.
-
Contoh Hilirisasi Pariwisata
Hilirisasi di sektor pariwisata dapat mencakup pengembangan fasilitas, penyediaan layanan wisata yang lebih kompleks, dan pemanfaatan kekayaan budaya lokal untuk menarik wisatawan.
-
Contoh Hilirisasi Kesehatan
Hilirisasi di bidang kesehatan melibatkan pengembangan obat-obatan, peralatan medis canggih, dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
-
Contoh Hilirisasi Manufaktur
Dalam sektor manufaktur, hilirisasi dapat diaplikasikan dengan meningkatkan tingkat otomatisasi, pengembangan produk baru, atau diversifikasi produk.
-
Contoh Hilirisasi Pendidikan
Hilirisasi di sektor pendidikan dapat mencakup pengembangan kurikulum yang lebih khusus, penyediaan pelatihan yang lebih spesifik, atau pengembangan teknologi pendidikan.
Baca Juga: Cara Menghitung Pajak Penghasilan (PPh) & Simulasinya
Apa Saja Manfaat Hilirisasi?
Hilirisasi, atau pengolahan lebih lanjut sumber daya alam, memiliki sejumlah manfaat, termasuk:
-
Peningkatan Nilai Tambah
Hilirisasi meningkatkan nilai ekonomis suatu produk dengan menambahkan nilai melalui proses pengolahan tambahan. Hal ini dapat meningkatkan harga jual produk dan kontribusi terhadap perekonomian.
-
Penciptaan Lapangan Kerja
Proses hilirisasi menciptakan pekerjaan baru dalam industri pengolahan. Ini dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
-
Diversifikasi Ekonomi
Dengan menggerakkan fokus dari ekstraksi sumber daya alam mentah ke pengolahan lebih lanjut, hilirisasi membantu dalam diversifikasi ekonomi suatu negara atau wilayah. Ini membuat perekonomian lebih tangguh terhadap fluktuasi harga bahan baku.
Baca Juga: Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan, Jenis, & Instrumennya
-
Peningkatan Kemampuan Teknologi
Hilirisasi sering melibatkan penggunaan teknologi canggih dalam proses produksi. Ini dapat meningkatkan kemampuan teknologi suatu negara dan mendorong inovasi di sektor industri.
-
Pengembangan Pasar Domestik
Dengan menghasilkan produk yang lebih kompleks dan bernilai tinggi, hilirisasi dapat membantu mengembangkan pasar domestik untuk produk-produk tersebut.
-
Peningkatan Pendapatan Negara
Melalui pajak dan royalti dari kegiatan industri hilirisasi, pemerintah dapat meningkatkan pendapatan negara untuk membiayai proyek-proyek pembangunan dan layanan publik.
-
Keberlanjutan Lingkungan
Hilirisasi dapat mengarah pada praktek-praktek produksi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan karena mendorong inovasi teknologi yang lebih efisien dan mengurangi limbah.
-
Penurunan Ketergantungan Ekonomi
Dengan mengurangi ketergantungan pada ekspor sumber daya alam mentah, hilirisasi membantu mengurangi risiko ekonomi akibat fluktuasi harga global.
-
Peningkatan Daya Saing Global
Dengan menghasilkan produk bernilai tinggi dan berbasis teknologi tinggi, suatu negara dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global.
-
Pembangunan Infrastruktur
Hilirisasi seringkali memerlukan pembangunan infrastruktur yang mendukung. Contohnya seperti pabrik, jaringan transportasi, dan fasilitas pendukung lainnya, yang dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.
Baca Juga: Apa itu Inflasi? Simak Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Dari sini bisa disimpulkan bahwa hilirisasi adalah proses penambahan nilai suatu produk atau komoditas dalam rantai produksi. Proses ini terjadi di sepanjang hilir atau akhir rantai produksi, setelah tahap produksi dasar.
Dengan meningkatkan nilai tambah produk, diversifikasi ekonomi, penciptaan lapangan kerja, inovasi, dan daya saing global, hilirisasi menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, langkah-langkah untuk mendorong dan mendukung proses hilirisasi harus diambil sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi suatu negara.