Anjak Piutang: Pengertian, Keuntungan, & Dasar Hukumnya
3 menit baca
Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, likuiditas menjadi salah satu kunci keberhasilan sebuah perusahaan. Salah satu cara yang dapat diambil untuk meningkatkan likuiditas adalah dengan memanfaatkan layanan anjak piutang. Apa itu anjak piutang, dan bagaimana layanan ini dapat memberikan dampak positif bagi bisnis Anda?
Pengertian Anjak Piutang
Anjak piutang, atau factoring, adalah suatu bentuk pembiayaan yang melibatkan penjualan piutang usaha kepada pihak ketiga, yang disebut faktor, dengan harga diskon. Dalam proses ini, perusahaan menjual piutang dagangnya kepada faktor untuk mendapatkan dana tunai yang segera dibutuhkan. Faktor kemudian bertanggung jawab untuk menagih piutang tersebut dari pihak yang berutang.
Baca Juga: Perbedaan Utang dan Piutang yang Harus Anda Ketahui
Keuntungan Anjak Piutang
Memanfaatkan layanan anjak piutang membawa sejumlah keuntungan bagi perusahaan, baik dalam hal likuiditas yang cepat maupun pengelolaan risiko piutang. Berikut beberapa manfaatnya.
-
Likuiditas Lebih Cepat
Salah satu keuntungan utama dari anjak piutang adalah mendapatkan likuiditas secara cepat. Perusahaan dapat mengonversi piutang dagang menjadi dana tunai dalam waktu singkat, yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal, membayar hutang, atau berinvestasi dalam pertumbuhan bisnis.
-
Mengurangi Risiko Piutang
Dengan menggunakan layanan anjak piutang, perusahaan dapat mentransfer risiko piutang. Staf penagihan bertanggung jawab untuk menagih piutang, sehingga perusahaan tidak perlu khawatir tentang risiko gagal bayar atau keterlambatan pembayaran.
-
Fokus pada Core Inti Bisnis
Dengan tidak perlu memikirkan penagihan piutang, perusahaan dapat lebih fokus pada kegiatan inti bisnisnya. Hal ini memungkinkan manajemen dan karyawan untuk lebih efektif mengelola operasional dan strategi bisnis.
-
Peningkatan Hubungan dengan Pelanggan
Proses penagihan yang ditangani oleh lembaga secara profesional dapat membantu mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan. Perusahaan tidak perlu khawatir tentang konfrontasi atau ketidaknyamanan dalam proses penagihan.
-
Pemantauan Keuangan yang Lebih Baik
Dengan menggunakan layanan anjak piutang, perusahaan dapat memantau keuangan mereka dengan lebih baik. Pembayaran segera dari lembaga terkait dapat meningkatkan arus kas dan membantu perusahaan dalam perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
Baca Juga: Account Payable: Pengertian, Peran, dan Tanggung Jawabnya
Dasar Hukum Anjak Piutang
Di Indonesia, anjak piutang dilindungi hukum perdata. Dasar hukumnya mengacu pada Keputusan Presiden (Kepres) No. 61 tahun 1988 pasal 2, yang meresmikan anjak piutang (factoring) sebagai salah satu bidang usaha pembiayaan.
Pasal tersebut kemudian diperkuat dasar hukum anjak piutang lainnya, yaitu Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.031/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.
Selain dua pasal di atas, terdapat beberapa dasar hukum anjak piutang lainnya, yaitu:
- Pasal 6 huruf (1) UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan
- Keputusan Presiden (Kepres) No. 81 tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan
- Keputusan Menteri Keuangan No. 468/KMK.017/1995 tentang Penentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan
- Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan
- Peraturan Presiden (PP) No. 9 tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan
Baca Juga: Break Even Point (BEP): Arti, Manfaat, & Rumus Cara Menghitung
Langkah-langkah Menggunakan Layanan Anjak Piutang
Dalam upaya meningkatkan likuiditas dan mengelola risiko piutang, banyak perusahaan mengambil keputusan untuk menggunakan layanan anjak piutang. Langkah-langkah ini menjadi penting untuk memastikan proses anjak piutang berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi perusahaan.
-
Evaluasi Kelayakan
Sebelum mengambil langkah lebih lanjut, perusahaan perlu melakukan evaluasi kelayakan penggunaan layanan anjak piutang. Pertimbangkan kebutuhan likuiditas, tingkat risiko, dan biaya yang terkait dengan menggunakan faktor.
-
Pilih Faktor yang Tepat
Identifikasi dan pilih faktor yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Pertimbangkan reputasi faktor, pengalaman dalam industri tertentu, dan persyaratan layanan yang ditawarkan.
-
Persiapkan Dokumen-dokumen
Siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan oleh faktor. Dokumen ini termasuk faktur, kontrak penjualan, dan informasi pelanggan. Memastikan kelengkapan dokumen akan memudahkan proses transaksi.
-
Negosiasi Syarat dan Biaya
Lakukan negosiasi dengan faktor mengenai syarat-syarat pembelian piutang, biaya layanan, dan ketentuan lainnya. Pastikan untuk memahami dengan jelas semua ketentuan yang terkait dengan transaksi.
-
Implementasi Layanan
Setelah mencapai kesepakatan, implementasikan layanan anjak piutang dalam operasional perusahaan. Pastikan bahwa semua departemen terkait telah terinformasi tentang perubahan ini dan dapat beradaptasi dengan baik.
-
Pemantauan Kinerja
Pantau kinerja layanan anjak piutang secara berkala. Amati sejauh mana layanan tersebut memberikan manfaat yang diharapkan dan identifikasi area perbaikan jika diperlukan.
-
Evaluasi Secara Rutin
Lakukan evaluasi secara rutin terhadap efektivitas layanan anjak piutang. Terlibatlah dalam komunikasi terbuka dengan faktor untuk memastikan hubungan kerjasama tetap berjalan dengan baik.
-
Fleksibilitas dalam Penggunaan
Pertimbangkan fleksibilitas penggunaan layanan anjak piutang. Beberapa faktor dapat menawarkan opsi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, seperti anjak piutang satu kali atau secara berkala.
Demikian penjelasan lengkap mengenai apa itu anjak piutang. Memanfaatkan layanan anjak piutang membawa sejumlah keuntungan bagi perusahaan, baik dalam hal likuiditas yang cepat maupun pengelolaan risiko piutang.