Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang dan Cara Membuatnya
4 menit baca
Laporan laba rugi adalah salah satu dokumen keuangan penting yang digunakan perusahaan dagang untuk mengevaluasi kinerja keuangannya. Laporan ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, mengelola beban, dan mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan. Artikel ini membahas unsur-unsur utama laporan laba rugi perusahaan dagang, cara membuatnya, serta memberikan contoh laporan dalam format single step dan multiple step agar lebih mudah dipahami.
Apa Itu Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang?
Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan utama yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan mereka dalam periode tertentu. Laporan ini menyajikan perhitungan pendapatan dan beban perusahaan, serta menghitung laba atau rugi bersih yang dihasilkan dari operasional bisnis. Dalam konteks perusahaan dagang, laporan laba rugi memiliki peran penting dalam mengevaluasi kinerja penjualan dan efisiensi manajemen dalam mengelola beban.
Perusahaan dagang, berbeda dengan perusahaan manufaktur, memperoleh pendapatan utamanya dari penjualan barang dagangan tanpa melakukan proses produksi. Oleh karena itu, laporan laba rugi perusahaan dagang lebih menekankan pada komponen-komponen seperti pendapatan dari penjualan, harga pokok penjualan, serta beban penjualan dan administrasi. Tujuan utama dari laporan laba rugi adalah untuk memberikan gambaran jelas tentang profitabilitas perusahaan, membantu pemangku kepentingan seperti manajemen, investor, dan kreditur untuk membuat keputusan bisnis yang tepat.
Apa Unsur-Unsur dalam Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang?
Dalam laporan laba rugi perusahaan dagang, terdapat beberapa unsur utama yang penting untuk diperhatikan. Berikut adalah unsur-unsur laporan keuangan tersebut:
-
Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diperoleh dari aktivitas penjualan barang atau jasa. Di perusahaan dagang, pendapatan utama berasal dari hasil penjualan barang dagangan. Pendapatan juga bisa termasuk pemasukan lain yang berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan, seperti diskon pembelian atau keuntungan dari transaksi lain. Pendapatan berfungsi sebagai tolak ukur kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Selain pendapatan utama, perusahaan dagang mungkin memiliki pendapatan lain yang berasal dari aktivitas non-operasional, seperti pendapatan bunga, pendapatan sewa, atau keuntungan penjualan aset. Total pendapatan dihitung dengan menjumlahkan pendapatan utama dengan pendapatan lain-lain.
-
Beban
Beban adalah pengeluaran yang terjadi dalam rangka menghasilkan pendapatan. Beban ini mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan selama periode tertentu, seperti harga pokok penjualan (HPP), beban operasional, beban penjualan, dan beban administrasi.
-
- Harga Pokok Penjualan (HPP): Adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang dagangan yang dijual kepada pelanggan. Dalam perusahaan dagang, HPP dihitung dengan mengurangi persediaan awal dengan persediaan akhir dan menambahkan pembelian barang selama periode tersebut.
- Beban Operasional: Beban ini mencakup biaya yang berkaitan langsung dengan operasional perusahaan, misalnya gaji karyawan, biaya utilitas, dan biaya sewa tempat usaha.
- Beban Penjualan dan Administrasi: Beban penjualan meliputi semua biaya yang terkait langsung dengan penjualan, seperti biaya promosi dan distribusi barang. Sedangkan beban administrasi adalah biaya yang berkaitan dengan pengelolaan administrasi perusahaan, seperti gaji staf administrasi dan biaya kantor lainnya.
-
Profit
Profit atau laba adalah kelebihan dari pendapatan atas total beban yang dikeluarkan dalam suatu periode. Laba merupakan indikator utama untuk menilai keberhasilan perusahaan dalam operasionalnya. Laba dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu laba kotor, laba operasi, dan laba bersih.
-
- Laba Kotor: Dihitung dengan mengurangkan harga pokok penjualan dari pendapatan penjualan. Laba kotor menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menjual produk dengan harga yang melebihi biaya pokoknya.
- Laba Operasi: Diperoleh setelah mengurangkan beban operasional dari laba kotor. Laba operasi mencerminkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari aktivitas intinya sebelum memasukkan pengaruh pajak dan pendapatan atau beban non-operasional.
- Laba Bersih: Adalah laba akhir setelah mengurangi semua beban dan pajak dari total pendapatan. Laba bersih mencerminkan profitabilitas perusahaan yang sebenarnya.
-
Kerugian
Kerugian adalah kondisi ketika total beban melebihi total pendapatan dalam periode tertentu. Kerugian bisa menjadi indikator adanya masalah dalam operasional atau efisiensi perusahaan. Selain dari aktivitas utama, kerugian juga dapat berasal dari kegiatan non-operasional, seperti kerugian akibat penurunan nilai aset atau kerugian dari aktivitas investasi yang tidak menguntungkan. Mengidentifikasi penyebab kerugian adalah hal penting untuk melakukan perbaikan strategi dan pengelolaan keuangan yang lebih efektif.
Baca juga: Break Even Point (BEP): Arti, Manfaat, & Rumus Cara Menghitung
Bagaimana Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang dan Formatnya?
Dalam membuat laporan laba rugi untuk perusahaan dagang, terdapat dua format yang umum digunakan, yaitu Single Step Income Statement dan Multiple Step Income Statement. Masing-masing format memiliki pendekatan yang berbeda dalam penyajian elemen-elemen laporan laba rugi. Berikut ini penjelasan cara membuat laporan laba rugi perusahaan dagang.
-
Single Step Income Statement
Format Single Step Income Statement menampilkan seluruh pendapatan dan seluruh beban dalam satu langkah atau tahap, tanpa memisahkan jenis-jenis beban atau pendapatan. Dalam format ini, seluruh pendapatan dijumlahkan terlebih dahulu, kemudian dikurangi dengan seluruh beban untuk mendapatkan laba bersih. Single Step Income Statement sederhana dan cocok untuk perusahaan kecil yang memiliki struktur pendapatan dan beban yang tidak terlalu kompleks. Laba bersih diperoleh dari mengurangkan total beban dari total pendapatan.
-
Multiple Step Income Statement
Multiple Step Income Statement menyajikan pendapatan dan beban dalam beberapa langkah untuk menghasilkan laba kotor, laba operasi, dan laba bersih. Format ini memberikan informasi yang lebih terperinci dan memungkinkan analisis yang lebih mendalam terkait profitabilitas operasional perusahaan.
Multiple Step Income Statement memisahkan laba kotor, laba operasi, dan laba bersih, serta memasukkan elemen-elemen pendapatan atau beban lain-lain dan pajak untuk memberikan gambaran yang lebih rinci.
Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
Berikut ini adalah contoh laporan laba rugi perusahaan dagang dengan format Single Step dan Multiple Step.
-
Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang Format Single Step
Deskripsi | Jumlah |
Pendapatan | |
Penjualan Bersih | Rp 700.000.000 |
Pendapatan Lain | Rp 50.000.000 |
Total Pendapatan | Rp 750.000.000 |
Beban | |
HPP | Rp 400.000.000 |
Beban Penjualan | Rp 120.000.000 |
Beban Administrasi | Rp 80.000.000 |
Total Beban | Rp 600.000.000 |
Laba Bersih | Rp 150.000.000 |
-
Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang Format Multiple Step
Deskripsi | Jumlah |
Pendapatan Penjualan | Rp 800.000.000 |
HPP | Rp 450.000.000 |
Laba Kotor | Rp 350.000.000 |
Beban Operasional | |
Beban Penjualan | Rp 100.000.000 |
Beban Administrasi | Rp 60.000.000 |
Total Beban Operasional | Rp 160.000.000 |
Laba Operasi | Rp 190.000.000 |
Pendapatan/Beban Lain-lain | |
Pendapatan Lain | Rp 30.000.000 |
Beban Bunga | Rp 10.000.000 |
Total Pendapatan/Beban Lain-lain | Rp 20.000.000 |
Laba Sebelum Pajak | Rp 210.000.000 |
Pajak | Rp 30.000.000 |
Laba Bersih | Rp 180.000.000 |
Dari kedua contoh di atas, terlihat bahwa laporan laba rugi dengan format Multiple Step memberikan rincian lebih lengkap dibandingkan dengan format Single Step. Pemilihan format yang tepat bergantung pada kebutuhan perusahaan serta kompleksitas operasional dan keuangan yang ingin ditampilkan.