Cara Menghitung Bunga Deposito Bank BRI, BCA, Mandiri, dan BNI
4 menit baca
Cara menghitung bunga deposito sebenarnya cukup mudah dan sederhana. Pada dasarnya, bunga deposito dihitung berdasarkan beberapa faktor, seperti jumlah dana yang disimpan, suku bunga, dan jangka waktu penyimpanan. Berikut informasi selengkapnya mengenai bunga deposito bank BRI, BCA, Mandiri, dan BNI.
Cara menghitung bunga deposito berdasarkan total pendapatan per jatuh tempo
Untuk menghitung keuntungan dari deposito, Anda perlu mengetahui rumus perhitungan bunga deposito. Dengan begitu, Anda akan dapat memperoleh gambaran mengenai kisaran keuntungan secara keseluruhan. Berikut ini adalah rumus perhitungan bunga deposito:
Bunga Deposito = Jumlah Setoran + (Keuntungan Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito)
Selain itu, untuk menghitung keuntungan bunga deposito serta besarnya pajak yang harus dibayar, Anda dapat menggunakan rumus di bawah ini:
Keuntungan Bunga Deposito = (Jumlah Setoran x Suku Bunga x Jumlah Tenor) : 365 hari
Jumlah Pajak Deposito = Keuntungan Bunga Deposito x Tarif Pajak
Contohnya, Anda ingin menyetor Rp10.000.000 untuk jangka waktu enam bulan dan suku bunga deposito yang ditetapkan adalah sebesar 6% dengan pengurangan pajak sebesar 20%. Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menghitung keuntungan bunga deposito:
(Jumlah Setoran x Suku Bunga x Jumlah Tenor) : 365 hari
(Rp10.000.000 x 6% x 180 hari) : 365 hari
Rp108.000.000 : 365
= Rp295.890
Selanjutnya, Anda perlu menghitung jumlah pajak yang harus dibayarkan:
Keuntungan Bunga Deposito x Tarif Pajak
Rp295.890 x 20%
= Rp59.178
Setelah mengetahui keuntungan dari bunga deposito dan jumlah pajak yang harus dibayarkan, Anda dapat menghitung total pendapatan dari deposito tersebut setelah enam bulan:
Jumlah Setoran + (Keuntungan Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito)
Rp10.000.000 + (Rp295.890 – Rp59.178)
Rp10.000.000 + Rp236.712
= Rp10.236.712
Dengan demikian, Anda akan memperoleh total pendapatan sebesar Rp10.236.712 dari deposito tersebut setelah enam bulan.
Baca Juga: Pelajari Cara Menghitung Obligasi yang Benar
Cara menghitung bunga deposito berdasarkan pendapatan per bulan
Cara menghitung bunga deposito dapat dilakukan dengan menghitung total pendapatan yang diperoleh setiap jatuh tempo. Dengan cara ini, Anda dapat mengetahui kisaran keuntungan secara keseluruhan. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
Bunga Deposito = Jumlah Setoran + (Keuntungan Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito)
Untuk menghitung keuntungan dari bunga deposito beserta besarnya pajak, dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Keuntungan Bunga Deposito = (Jumlah Setoran x Suku Bunga x Jumlah Tenor) : 365 hari
Jumlah Pajak Deposito = Keuntungan Bunga Deposito x Tarif Pajak
Sebagai contoh, apabila Anda menyetor Rp10.000.000 untuk jangka waktu enam bulan dengan suku bunga deposito sebesar 6%, dan pajak yang harus ditanggung sebesar 20%, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Menghitung keuntungan dari bunga deposito:
(Rp10.000.000 x 6% x 180 hari) : 365 hari
= Rp295.890
Menghitung jumlah pemotongan pajak:
Rp295.890 x 20%
= Rp59.178
Menghitung total pendapatan dari deposito setelah enam bulan:
Rp10.000.000 + (Rp295.890 – Rp59.178)
= Rp10.236.712
Selain itu, cara lain untuk menghitung bunga deposito adalah dengan menggunakan keuntungan bunga per bulan. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
Total Bunga = (Jumlah Setoran x Suku Bunga x 80% x 30 hari) : 365 hari
Angka 80% dalam rumus di atas didapat dari persentase pendapatan dikurangi persentase pajak yang harus ditanggung, yaitu 100% – 20%.
Sebagai contoh, apabila Anda menyetorkan deposito sebesar Rp10.000.000 untuk jangka waktu enam bulan dengan suku bunga deposito sebesar 6%, dan pajak yang harus ditanggung sebesar 20%, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
(Jumlah Setoran x Suku Bunga x 80% x 30 hari) : 365 hari
(Rp10.000.000 x 6% x 80% x 30 hari) : 365 hari
= Rp39.452
Dari hasil perhitungan di atas, maka keuntungan bersih yang bisa Anda dapatkan setiap bulannya adalah Rp39.452.
Cara menghitung bunga deposito setelah dipotong pajak
Sebagai informasi, pajak yang harus ditanggung oleh setiap warga negara yang membeli deposito adalah 20%. Rumus untuk menghitung pajak deposito adalah sebagai berikut:
Pajak Deposito = Bunga Gross x 20%
Menghitung jumlah pemotongan pajak:
Rp295.890 x 20%
= Rp59.178
Cara menghitung bunga deposito BRI Rp10 juta
Untuk menghitung bunga deposito BRI sebesar Rp10 juta, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu besarnya suku bunga deposito yang ditawarkan oleh BRI. Setelah itu, Anda dapat menggunakan rumus berikut untuk menghitung bunga deposito:
Bunga deposito = Jumlah deposito x suku bunga deposito x waktu (dalam tahun) / 100
Sebagai contoh, jika suku bunga deposito BRI saat ini adalah 3% per tahun dan Anda menempatkan deposito sebesar 10 juta selama 1 tahun, maka bunga deposito yang akan diterima adalah:
Bunga deposito = 10.000.000 x 3 x 1 / 100 = Rp300.000
Cara menghitung bunga deposito BCA 1 milyar
Untuk menghitung bunga deposito BCA sebesar Rp1 milyar, Anda juga perlu mengetahui suku bunga deposito yang ditawarkan oleh BCA. Kemudian, Anda dapat menggunakan rumus yang sama seperti di atas untuk menghitung bunga deposito:
Bunga deposito = Jumlah deposito x suku bunga deposito x waktu (dalam tahun) / 100
Sebagai contoh, jika suku bunga deposito BCA saat ini adalah 4% per tahun dan Anda menempatkan deposito sebesar 1 milyar selama 1 tahun, maka bunga deposito yang akan diterima adalah:
Bunga deposito = 1.000.000.000 x 4 x 1 / 100 = 40.000.000
Cara menghitung bunga deposito Mandiri 100 juta
Untuk menghitung bunga deposito Mandiri sebesar Rp100 juta, Anda juga perlu mengetahui suku bunga deposito yang ditawarkan oleh Bank Mandiri. Kemudian, Anda dapat menggunakan rumus yang sama seperti di atas untuk menghitung bunga deposito:
Bunga deposito = Jumlah deposito x suku bunga deposito x waktu (dalam tahun) / 100
Sebagai contoh, jika suku bunga deposito Mandiri saat ini adalah 3,5% per tahun dan Anda menempatkan deposito sebesar 100 juta selama 1 tahun, maka bunga deposito yang akan diterima adalah:
Bunga deposito = 100.000.000 x 3,5 x 1 / 100 = Rp3.500.000
Cara menghitung bunga deposito BNI Rp10 juta
Untuk menghitung bunga deposito BNI sebesar Rp10 juta, Anda juga perlu mengetahui suku bunga deposito yang ditawarkan oleh BNI. Kemudian, Anda dapat menggunakan rumus yang sama seperti di atas untuk menghitung bunga deposito:
Bunga deposito = Jumlah deposito x suku bunga deposito x waktu (dalam tahun) / 100
Sebagai contoh, jika suku bunga deposito BNI saat ini adalah 3,25% per tahun dan Anda menempatkan deposito sebesar 10 juta selama 1 tahun, maka bunga deposito yang akan diterima adalah:
Bunga deposito = 10.000.000 x 3,25 x 1 / 100 = Rp325.000
Baca Juga: Pengertian Deposit, Jenis, dan Contohnya
Deposito merupakan investasi dengan risiko yang rendah dan memiliki jangka waktu tertentu. Bunga deposito yang dihasilkan bisa menjadi keuntungan tambahan bagi Anda. Pelajari rumus-rumus di atas untuk mengetahui keuntungan yang bisa Anda dapatkan!