02 August 2024
5 menit baca

Apa itu Inflasi? Simak Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

5 menit baca

inflasi adalah

 

Inflasi adalah kondisi di mana harga barang dan jasa mengalami kenaikan secara terus-menerus. Fenomena ini mampu memberi dampak signifikan terhadap perekonomian suatu negara. Baca info lengkap seputar apa itu inflasi, penyebab, dampak, dan cara mengatasinya berikut.

 

Apa Itu Inflasi?

 

Inflasi adalah kondisi di mana harga barang dan jasa mengalami kenaikan secara terus-menerus sehingga memengaruhi kehidupan masyarakat. Penyebabnya sendiri beragam, mulai dari peredaran uang kertas di pasar yang terlalu banyak, tidak seimbangnya permintaan terhadap barang dan jasa, dan sebagainya. 

 

Menurut Aji Supriyanto dalam buku Ekonomi Moneter Indonesia, inflasi adalah peningkatan harga-harga secara umum dalam suatu perekonomian yang berlangsung secara terus menerus. 

 

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan inflasi sebagai keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan naiknya harga-harga dan jasa dalam jangka panjang akibat tidak seimbangnya arus uang dan barang. 

 

Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa inflasi adalah penurunan nilai uang yang drastis karena banyak dan cepatnya uang yang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. Jika tidak segera diatasi, inflasi bisa menyebabkan resesi ekonomi.

 

Baca Juga: Peluang Resesi Ekonomi dan Solusinya, Indonesia Aman?

 

Jenis-Jenis Inflasi

 

Ada banyak jenis inflasi yang bisa dilihat berdasarkan tingkat keparahan, penyebab, dan sumber. Untuk lebih lengkapnya, silakan simak penjelasan berikut ini.

 

1. Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan

 

Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi terbagi menjadi 4 jenis yakni ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Semakin tinggi tingkat keparahannya, semakin berat dampaknya pada masyarakat.

 

  1. Inflasi Ringan

 

Inflasi ringan adalah jenis inflasi yang tergolong mudah ditangani dan dikendalikan. Efeknya pun tidak terlalu signifikan pada perekonomian suatu negara. Tolok ukurnya adalah jika kenaikan harga barang dan jasa kurang dari 10% per tahun.

 

  1. Inflasi Sedang

 

Inflasi sedang adalah jenis inflasi yang cukup berat dan berdampak pada sejumlah masyarakat, sekalipun yang memiliki pendapatan tetap. Tolok ukurnya adalah jika kenaikan harga barang dan jasa mencapai 30% per tahun.

 

  1. Inflasi Berat

 

Inflasi berat adalah kondisi kenaikan harga barang dan jasa yang mengakibatkan perekonomian suatu negara menjadi tidak stabil. Tolok ukurnya adalah jika kenaikan harga barang dan jasa mencapai 100% per tahun.

 

  1. Hiperinflasi

 

Hiperinflasi adalah kondisi kenaikan harga barang dan jasa secara ekstrem dan mampu mengacaukan perekonomian negara. Bahkan, pemerintah sampai turun tangan dengan membuat kebijakan moneter dan fiskal. Tolok ukurnya adalah jika kenaikan harga barang dan jasa di atas 100% per tahun.

 

2. Jenis Inflasi Dilihat Dari Penyebabnya

 

Sementara dari penyebab, inflasi terbagi menjadi 3 jenis, yakni demand pull inflation, cost push inflation, dan bottle neck inflation.

 

  1. Demand Pull Inflation

 

Demand pull inflation disebabkan karena meningkatnya permintaan konsumen atas suatu barang atau jasa. Ketika permintaan konsumen melebihi penawaran yang tersedia, maka akan terjadi inflasi dan peningkatan biaya hidup secara total.

 

  1. Cost Push Inflation

 

Cost push inflation terjadi karena adanya kenaikan pada biaya produksi. Biaya produksi yang meningkat akan menyebabkan harga barang di pasaran ikut naik.

 

  1. Bottle Neck Inflation

 

Bottle neck inflation adalah jenis inflasi yang terjadi karena adanya faktor penawaran dan permintaan. Inflasi ini merupakan perpaduan dari demand pull inflation dan cost push inflation.

 

3. Jenis Inflasi Dilihat dari Sumbernya

 

Berdasarkan sumbernya, inflasi dibedakan menjadi dua jenis, yakni domestic inflation dan imported inflation. Berikut ulasan selengkapnya!

 

  1. Domestic Inflation

 

Domestic inflation terjadi karena jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dibandingkan kebutuhan. Kondisi ini biasa terjadi di dalam negeri.

 

  1. Imported Inflation

 

Imported inflation adalah kondisi inflasi yang bersumber dari luar negeri. Inflasi jenis ini dapat ketika terjadi kenaikan harga pada perdagangan antar negara.

 

Apa yang Jadi Penyebab Inflasi?

 

Inflasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun luar negeri. Berikut ulasan selengkapnya!

 

1. Permintaan Lebih Tinggi daripada Penawaran

 

Penyebab inflasi pertama adalah permintaan terhadap barang atau jasa naik secara drastis. Hal ini mengakibatkan penyediaan faktor produksi dan barang menjadi menurun. Parahnya, pengganti atau substitusi untuk barang dan jasa tersebut terbatas atau bahkan tidak ada. Keadaan di mana permintaan lebih tinggi daripada penawaran inilah yang membuat harga barang dan jasa menjadi naik. 

 

2. Kenaikan Biaya Produksi

 

Salah satu penyebab inflasi adalah naiknya biaya produksi barang atau jasa. Faktor satu ini biasanya terjadi di negara-negara yang ekonominya sedang berkembang. Parahnya, hal tersebut bisa berlangsung dalam waktu lama, bahkan lebih dari setahun jika tidak segera diatasi.

 

3. Jumlah Uang Yang Beredar Bertambah

Teori klasik menyebut bahwa ada korelasi antara jumlah uang yang beredar dan harga-harga. Jika jumlah uang yang beredar bertambah dua kali lipat, maka harga barang juga akan naik dua kali lipat. Penambahan jumlah uang yang beredar dapat terjadi kalau pemerintah memakai sistem anggaran defisit.

 

4. Devaluasi

Devaluasi atau pelemahan nilai tukar mata uang mampu mengakibatkan terjadinya inflasi. Sebagai contoh, jika mata uang USD mendevaluasi terhadap Euro, maka dibutuhkan lebih banyak uang USD untuk membeli jumlah Euro yang sama. 

 

Dampak Inflasi pada Masyarakat

 

Inflasi dapat memiliki dampak yang cukup besar terhadap perekonomian suatu negara dan masyarakat yang tinggal di dalamnya. Berikut ulasannya!

 

1. Menurunnya Daya Beli Masyarakat

Dampak inflasi yang paling terasa adalah menurunnya daya beli masyarakat. Harga barang dan jasa yang melambung tinggi membuat orang-orang tidak mampu untuk melakukan transaksi jual-beli. 

 

2. Menurunnya Investasi

Selain menurunkan daya beli, inflasi membuat masyarakat jadi enggan melakukan investasi. Orang jadi cenderung memilih menabung uang mereka daripada mengeluarkannya untuk hal-hal non pokok, seperti investasi.

 

3. Meningkatnya Biaya Hidup

Akibat inflasi, harga barang kebutuhan pokok jadi mahal. Konsekuensinya, biaya hidup jadi ikut naik. Fenomena ini akan membawa dampak negatif masyarakat menengah ke bawah. Yang paling fatal, angka kemiskinan bisa naik karena masyarakat tidak mampu membeli barang ataupun jasa.

 

4. Harga Ekspor Jadi Mahal

Saat terjadi inflasi, kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang secara signifikan. Hal ini terjadi karena biaya ekspor akan lebih mahal. Tak hanya itu, daya saing barang ekspor juga mengalami penurunan. Konsekuensinya, pendapatan dari devisa pun berkurang.

 

Cara Mengatasi Inflasi

 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi inflasi. Secara khusus, cara ini dilakukan secara masif oleh pemerintah. Berikut ulasan lengkapnya!

 

1. Kebijakan Moneter yang Ketat

Bank sentral dapat mengeluarkan kebijakan moneter yang ketat dengan menaikkan suku bunga, meningkatkan cadangan wajib, atau menarik uang dari peredaran untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di pasar.

 

2. Kebijakan Fiskal yang Ketat

Pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan fiskal yang ketat dengan menurunkan belanja pemerintah. Pemerintah juga bisa mengatasi inflasi dengan meningkatkan pajak untuk mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa.

 

3. Menstabilkan Nilai Tukar Mata Uang

Ketidakstabilan nilai tukar mata uang dapat menyebabkan inflasi. Itu sebabnya, stabilitas nilai tukar mata uang harus dijaga untuk mencegah inflasi. Pemerintah dapat mengendalikan harga barang pokok dengan mengimpor barang yang diperlukan atau menstabilkan harga dengan subsidi atau intervensi pasar.

 

4. Mendorong Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Dalam jangka panjang, investasi dan pertumbuhan ekonomi yang kuat dapat membantu mengurangi inflasi. Stabilitas politik dan sosial dapat membantu mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi yang kuat untuk mengurangi inflasi.

 

5. Mengurangi Defisit Anggaran

Pemerintah dapat mengurangi defisit anggaran dengan menurunkan belanja dan meningkatkan penerimaan untuk mengurangi permintaan dan mencegah inflasi.

 

Baca Juga: 7 Cara Mengatur Keuangan Pribadi dengan Efektif

 

Itulah tadi penjelasan mengenai apa itu inflasi, jenis, dampak, dan cara mengatasi inflasi yang bisa diterapkan. Meskipun inflasi tidak dapat dihentikan, namun berkat intervensi negara dan geliat ekonomi masyarakat, dampak inflasi bisa diminimalisir sehingga tidak terlalu berakibat fatal bagi kehidupan masyarakat.

5337 Reads
Author: Bizhare Contributor
597 Suka