Apa Perbedaan Investasi dan Spekulasi? Ini Ciri-Ciri dan Contohnya!
4 menit baca
Perbedaan investasi dan spekulasi bisa ditinjau dari banyak aspek, khususnya dari segi pengambilan keputusan dan besaran risiko yang muncul. Anda harus bisa membedakannya, karena salah sedikit saja bisa berakibat fatal bagi aset dan seluruh keuntungan yang didapat sedari lama.
Apa Itu Investasi?
Investasi adalah aktivitas penanaman uang atau modal pada aset berharga dengan tujuan memperoleh keuntungan. Aset-aset tersebut bisa berupa saham, obligasi, reksadana, hingga logam mulia seperti emas.
Dalam melakukan investasi, orang-orang membeli beragam aset yang dinilai bisa mendatangkan keuntungan di masa depan. Hal itu terjadi karena aset berharga tersebut mampu bertambah nilainya seiring berjalannya waktu.
Namun, mereka tidak membeli secara sembarangan, loh. Sebelum melakukan investasi, pembeli sudah melakukan analisis dan prediksi matang mengenai aset-aset tersebut. Alhasil, risiko yang kemungkinan muncul akan jauh lebih kecil, sehingga keuntungan bisa didapat dengan maksimal.
Baca Juga: Mengenal Instrumen Investasi, Jangka Waktu, Hingga Jenis-Jenisnya
Apa Itu Spekulasi?
Spekulasi atau spekulatif adalah tindakan yang tidak berdasar pada kenyataan dan analisis yang mendalam, sehingga memiliki tingkat risiko kegagalan yang besar. Dengan kata lain, spekulasi hanya mengandalkan insting dan perilaku menduga-duga yang kurang atau bahkan tidak memiliki bukti empiris sama sekali.
Dalam ekonomi, perilaku ini sangatlah berbahaya karena hanya berpatok pada firasat dan harapan. Tindakan spekulasi pasar kerap dilakukan hanya untuk mendapatkan keuntungan luar biasa dalam jangka waktu pendek, tapi tidak diimbangi dengan analisis dan perhitungan atas segala risiko yang dapat terjadi.
Contoh Spekulasi
Contoh spekulasi dalam keuangan misalnya, investor A menanamkan modalnya di saham sebuah brand coffee shop yang baru dibangun. Dari penanaman modalnya ini, investor A berharap akan mendapatkan return atau keuntungan yang besar dalam jangka waktu pendek.
Hanya saja, tanpa analisis yang mendalam terhadap track record penerbit dan saham, hanya terdapat dua kemungkinan yang harus diterima investor, siap ataupun tidak. Kemungkinan pertama adalah saham si brand akan meroket naik, atau yang terburuk, coffee shop tersebut mengalami kebangkrutan.
Contoh Investasi
Contoh dari investasi, contohnya berdasarkan hasil riset dan analisis seputar riwayat performa dan laporan keuangan, investor B memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan multinasional yang bergerak di bidang ekspor.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, perusahaan multinasional ini dapat memberikan dividen yang meningkat dengan konsisten dan memiliki risiko gagal bayar yang rendah. Dengan demikian, investasi bisa dilakukan dengan aman dan nyaman.
Perbedaan Investasi dan Spekulasi
Masih banyak calon investor yang belum bisa membedakan antara spekulasi dan investasi. Padahal, dengan memahami kedua istilah tersebut, baik Anda maupun calon investor bisa mengambil keputusan lebih baik ke depannya. Berikut perbedaan antara investasi dan spekulasi.
Perbedaan dalam Pengambilan Keputusan
Perbedaan investasi dan spekulasi pertama terletak pada pengambilan keputusan. Pada investasi, setiap keputusan harus didasarkan pada hasil riset dan analisis mendalam tentang target yang akan dipilih. Hal ini untuk meminimalisir risiko investasi yang terjadi.
Sementara itu, dalam spekulasi, seseorang mengambil keputusan hanya berdasarkan dengan firasat maupun prediksi fluktuasi pasar yang tidak tetap. Yang penting, mereka bisa mendapatkan return yang fantastis.
Perbedaan dalam Jangka Waktu
Dalam investasi, para investor cenderung menanam modal untuk keuntungan jangka panjang dan berkelanjutan. Sementara itu dalam tindakan spekulasi, para investor ingin keuntungan yang besar namun dalam waktu singkat, bahkan kalau bisa di bawah setahun.
Hal tersebut konsisten dengan pemikiran para spekulan bahwa mendapatkan keuntungan tidak perlu lama-lama, bahkan mereka kerap tidak peduli dengan ancaman risiko yang timbul.
Perbedaan Terhadap Besaran Risiko
Secara garis besar, baik tindakan investasi dan spekulasi sama-sama menerima risiko dalam berbisnis. Bedanya, ketika investor melakukan investasi, mereka akan selalu berpedoman pada riset dan analisis yang mendalam. Beda dengan spekulan yang berani mengambil risiko tinggi hanya berlandaskan firasat dan insting.
Saat seseorang menerapkan tindakan spekulasi, mereka memegang prinsip “high risk, high return”. Namun, spekulan akan kehilangan modal jauh lebih banyak daripada seorang investor. Hal ini tak lepas dari penanganan risiko yang sudah terantisipasi sedari dini.
Perbedaan dalam Menempatkan Modal
Perbedaan investasi dan spekulasi terakhir terletak dari cara menempatkan modalnya. Dalam tindakan spekulasi, mereka lebih tertarik untuk menanamkan modalnya pada sesuatu yang dirasa akan mendulang keuntungan besar. Contoh konkritnya seperti saham, valas, hingga kripto.
Sementara itu pada investasi, para investor lebih tertarik untuk menanamkan modalnya pada aset instrumen yang prospeknya sudah pasti berdasarkan hasil analisis dan riset pasar. Contohnya seperti reksadana, deposito, saham blue chip, dan lainnya.
Selain contoh di atas, Anda juga dapat melakukan investasi melalui platform securities crowdfunding. Nantinya, Anda bisa melakukan pendanaan secara patungan dengan beberapa investor lain terhadap bisnis yang tersedia, biasanya berupa UMKM. Nantinya, Anda berpeluang mendapatkan keuntungan berupa dividen dari bisnis yang telah didanai.
Salah satu platform crowdfunding yang telah dipercaya para investor di Indonesia adalah Bizhare. Berdiri sejak tahun 2018, Bizhare sudah berhasil mendanai ratusan bisnis dengan total investasi lebih dari Rp100 miliar lewat skema urun dana.
Tak heran, Bizhare berhasil mendapat sederet penghargaan prestisius, mulai dari #1 Indonesia Top Crowdfunding Platform 2019 by Top 10 Asia (Top10Asia.org), Top Innovation Choice Award 2021 by Infobrand.id, hingga Startup Terbaik Pilihan TEMPO 2017.
Maka dari itu, segera investasikan dana di bisnis UMKM pilihan Anda mulai dari Rp1 Juta. Cek daftar lengkapnya di tautan ini.
Semoga dengan artikel ini, Teman Bizharian menjadi paham dengan apa perbedaan antara investasi dan spekulasi. Tentu saja, investasi yang didasarkan pada riset dan analisis para ahli jauh lebih aman dibandingkan spekulasi. Namun, jika Anda adalah orang yang berani mengambil risiko besar, maka menjadi seorang spekulan adalah jalan terbaik Anda.